Gambar diambil dari :
http://www.vinayakgarg.com/2009/07/informed-choice/
Topic starter : Selasa, 13 September 2011 (7:10 pm)
Beberapa waktu lalu ketika BBM gua masih aktif, gua sempat mengamati status salah satu kontak gua yang kurang lebih bunyinya gini :
"Dalam hidup ini selalu ada 2 pilihan, yaitu menerima keadaan sebagaimana terjadinya atau menerima tanggung jawab untuk mengubahnya."
Gua lupa itu kata2nya siapa, pastinya sih in English and dalam tatanan bahasa yang lebih teratur, haha..
Kenapa membutuhkan waktu bagi gua untuk menuliskan hal ini? Karena pertama kali membaca status itu, gua ngerasa kesindir, wakakakakak :p
And gua kadang itu termasuk tipe yang butuh waktu lama untuk memproses sesuatu, betapapun menariknya hal itu kadang ngga bisa langsung dituangkan dalam tulisan dan harus diendapkan dulu sebelon bisa melihatnya dengan lebih jelas, setidaknya versi gua.
Kalau ditanya, di antara kedua pilihan tersebut, manakah yang lebih baik, gua ngga bisa menjawabnya dengan pasti, karena gimana ya terkadang gua ngerasa makin lama ini bukan soal mana yang lebih baik untuk dilakukan karena in the end, kita juga ngga tau mana yang memberikan hasil yang lebih baik, iya khan? Kita hanya bisa berasumsi sementara yang tau pasti itu cuman Tuhan.
Jadi mungkin lebih kepada, apapun pilihan yang akhirnya kita ambil, di area itulah kita perlu belajar.
Buat orang yang pasif seperti gua, tentunya lebih mudah mengambil pilihan yang kedua donks aww, sementara mereka yang proaktif mungkin lebih memilih opsi pertama.
Walau demikian, bukan berarti yang satu itu lebih mudah dibanding yang lain sih. Karena at times, belajar nerima itu susah lhoo.. menerima bahwa serapi apapun rencana yang kita buat, selalu ada celah yang memberi kesempatan pada sesuatu di luar rencana untuk terjadi dan memporakporandakan rencana yang telah kita susun.
Menerima.. kesannya pasif amat ya, haha.. tapi gua pikir hal ini juga butuh perjuangan untuk bisa sampai pada tahap menerima tanpa mempertanyakan.
Sama halnya dengan memperjuangkan sesuatu yang berharga buat elo, walau mungkin ujung2nya elo malah harus belajar untuk menerima sementara yang mengambil langkah awal 'nerima' justru akhirnya harus belajar berjuang.
Kadang yaa.. gua pikir mungkin hidup ini seperti buku ceritanya Enid Blyton yang "Pilih Sendiri Petualanganmu", hanya saja bedanya kalo di buku Enid itu kita bisa mengintips hasil akhir dari pilihan yang kita ambil ataupun hasil akhir dari alternatif pilihan lainnya yang tersedia. Sementara dalam kehidupan nyata, kita hanya tau hasil dari pilihan yang kita ambil.
Sometimes I do wish I had more fighting spirits within me.. tapi dipikir2 lagi, kecenderungan gua mungkin emang seperti ini and He knows very well seperti apakah diri gua and right now I'm at the very right place where I suppose to be, regardless what others might think..
Karena terkadang hanya waktu yang bisa membuat kita menoleh ke belakang untuk bisa menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi saat ini dan di masa lalu itu memang harus terjadi untuk kita bisa sampai ke titik di mana kita berada di waktu mendatang.
*hmm*
Topic ended : Selasa, 13 September 2011 (7:54 pm)
-Indah-
No comments:
Post a Comment