Saturday, February 26, 2011

Australia Next Top Model 5 : Tahnee vs Cassie -> The Choice Is Yours To React

 Gambar diambil dari :
http://www.realityravings.com/2009/07/01/cassi-and-tahnee-in-australias-next-top-model-final/


Topic starter : Minggu, 27 Februari 2011 (1:20 pm)

Ada hal yang menarik dari final Australia's Next Top Model season 5.

Jadi ternyata yaa.. setelah menonton versi America's Next Top Model, terus Canada's Next Top Model ama Australia's Next Top Model ama Britain's Next Top Model, baru ngeh ternyata model penjurian tuh beda2 yaa buat final-nya, gua belon sempet nonton finalnya yang Britain's sih tapi yang America's ama Canada's itu bener2 ditentukan oleh para juri tentang siapa yang bakal jadi the next top model sementara yang Australia's itu melibatkan audience.

Berhubung gua nontonnya cuman di bagian penghujung aja jadinya kaga tau juga dhe audience-nya itu yang datang langsung aja yang bisa vote atau publik secara umum melalui vote di website or gimana.

Anywayy.. berhubung bukan hal itu yang menjadi fokus postingan gua kali ini jadi mari kita tinggalkan saja and gua ceritakan yang gua tangkap selama secuil episode yang gua tonton itu, harap maklum.. gua khan demen menyimpulkan, hahaha..

Jadi penjurian di Australia's Next Top Model itu ada 7 juri yang akan memberikan vote untuk model favorit yang menurut mereka pantas untuk menjadi pemenang. Setelah masing2 juri memilih maka akan diadakan penghitungan suara publik dan nanti suara dari juri itu akan ditambahkan ke masing2 finalis lalu yang mendapatkan total suara lebih banyak yang akan menjadi pemenangnya.

Suara dari juri lebih mengunggulkan Cassi (yang ada di sebelah kiri gambar) yang berhasil mengumpulkan 4 suara sementara Tahnee (yang sebelah kanan) 'hanya' berhasil memikat 3 juri untuk memberikan suara mereka padanya.

Deg2an donkss.. tapii setelah suara selesai dihitung ternyata pemenangnya adalaahh.. Tahnee!

Yeaahh! Congratulations, Tahnee!

Ntah kenapaa.. melihat episode ini, terlintas suatu 'kesimpulan' dalam benak gua, hahaha.. yang sebenernya sih ngga nyambung juga and ngga berhubungan ma si Tahnee karena gua kenal tuh orang juga kaga khan, cuman tau lewat TV aja, hahaha..

Cuman gua kepikiran something..

Bahwa memang benar kejadian macam apapun yang menimpa kita itu, in the end-nya itu semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya, iya ngga sih?

Dari kejadian buruk sekalipun, masih tetap ada orang yang bisa menyikapinya secara positif, demikian juga dari hal yang baik, akan ada aja orang yang menyikalinya secara negatif!

And gua lagi ngga ngomongin Tahnee secara personal lho yaa.. gua hanya mengandai2kan ajaa..

Tahnee itu udah dinobatkan secara live sebagai the next Australian Next Top Model githu lhoo..

Tapii.. pilihan akan selalu ada di tangannya tentang bagaimana dia menyikapi kemenangannya ituu.. apakah dia akan terkurung dalam 'fakta' bahwa juri itu sebenernya memenangkan si Cassi, bahkan perwakilan dari agensi model yang akan menangani dia selama 1 tahun ke depan itu memilih Cassi dibanding dirinya!

Nahh.. itu diaa..

Sama seperti ada orang yang selalu bisa mengambil sisi terbaik dari kejadian buruk sekalipun, akan selalu ada orang yang bisa aja mengambil sisi terburuk dari kejadian yang baik!

Hahahaa.. menarik yaa.. betapa sebenernya ituu.. bukan apa yang terjadi ama kita, tapi lebih kepada bagaimana kita menyikapi apa yang terjadi ama kita itu, nahh.. itulah yang pretty much akan membedakan hasil akhirnya!

Hmm.. Tahnee and Cassi, terima kasih karena telah memberikan pelajaran menarik yang sebenernya sih ngga berhubungan juga ama kalian secara langsung, ahahaha :p

Topic ended : Minggu, 27 Februari 2011 (2:02 pm)

-Indah-

QoD : Bagaimana Caranya?

 Gambar diambil dari :
http://www.ayoublog.com/2009/03/22/penulis-amatiran-dapat-hinaan-dan-pujian/


Topic starter : Minggu, 27 Februari 2011 (12:24 pm)

Keponakan gua itu kadang suka 'ngerecokin' pas gua lagi nongkrong di depan kompie kaya sekarang ini nih, haha..

Ngga tau ya, kadang sih tergantung bangets ma mood, but most of the times gua ngga terlalu suka diganggu ketika sedang online gini :p

Anywayy.. ini sebetulnya bukan pertama kalinya Fairy, keponakan gua itu melontarkan pertanyaan ini namun baru kemaren akhirnyaa.. gua menyadari sesuatu berkaitan dengan apa yang gua lakukan belakangan ini!

Pertanyaan apakah itu?

Pertanyaannya adalahh..

"I, gimana sih caranya bisa mengetik secepat itu, malah ngga pake ngeliat keyboard-nya pula!"

Hahahaha.. yoii.. itu dia pertanyaan si Fairy ngeliat gua ngetik2 di kompie ini.

And seperti biasa, gua memberikan jawaban tanpa memikirkannya lebih lanjut, huehehehe..

Jawaban gua adalahh..

"Satu2nya cara untuk bisa mengetik cepat adalah latian aja ngetik terus, ntar lama2 juga jari2 elo menghapal sendiri letak2 tiap huruf jadi tanpa perlu lagi melihat keyboard maka elo akan bisa ngetik apa yang elo mau tanpa terpaku pada keyboard."

And baru kemaren itu gua ngeh akan something yang penting bangets untuk gua terapkan alam menulis!

Satu2nya cara agar menjadi terbiasa menulis (cerita anak) adalah terus berlatih menulis sampai nanti menjadi terbiasa and menulispun lebih mengalir tanpa perlu menunggu mood datang, ahahaha!

Itu diaa!

Latihan!

Ngga ada kata lain, karena emang bener bangets bahwa latihan itu membuat sempurna, latihan itu mengasah kemampuan.

Dan poin berikutnya yang penting itu adalahh..

Kenapa gua bisa sampai lancar ngetik? Karena gua 'hobi' nongkrong di depan kompie, ntah buat chatting, ataupun kalo jaman dulu tuh ngetik e-mail, belon lagi buat ngeblog, dllsb, haha..

Jadilah karena gua emang menyukai apa yang gua lakukan itu, 'latihan' mengetik yang gua lakukan itu ngga terasa sebagai tekanan tapi lebih sebagai kegiatan yang menyenangkan yang gua lakukan yang pada akhirnya membuat gua jadi lumayan mahir mengetik, hahaha..

Itu dia kata kuncinyaa..

MENYUKAI!!

And menurut gua ini poin yang teramat penting boo!

Untuk melakukan apa yang elo suka ituu.. jadi you don't mind doing it over and over again yang secara ngga langsung itu udah menjadi sebuah latihan buat elo!

Yupp.. itu diaa!

And knowing me, gua tau bahwa gua harus melepaskan segala macam peraturan dalam menulis, melupakan segala macam pertanyaan apakah cerita gua itu masuk akal apa ngga, karena semuanya itu hanya akan membelenggu gua and menjadi sebuah tekanan yang pada akhirnya malah bikin gua mandek ngga nulis dhe, hahaha..

Soo.. marii.. marii, jadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan dan kita liat ke mana arahnya nanti.

Sipp, seperti yang BeppoTukangSapuJalanan katakan!

Huahahaha.. gua ngerasa kok hal2 yang gua dapatkan beberapa waktu belakangan ini tuh semuanya mengacu pada hal yang sama walau gua mendapatkannya dari hal2 yang berbeda!

And senangnya karena hari ini lagi semangat ngeblog jadi mending marii.. lanjut teruss ampe bosen! :p

Topic ended : Minggu, 27 Februari 2011 (12:58 pm)

-Indah-

American Idol 10 : From 40 To 24 -> Give Yourself A Credit!

 Gambar diambil dari :
http://www.rickey.org/?p=55321


Topic starter : Minggu, 27 Februari 2011 (11:19 am)

Beberapa waktu lalu gua menonton salah satu episode American Idol season 10 yang masih dalam tahap penyisihan yang mana dari 40 orang itu, 16 di antaranya akan dipulangkan dan terpaksa harus mencari jalan lain untuk menggapai mimpi mereka sementara 24 orang lainnya masih bisa tinggal lebih lama dalam menjalani mimpi mereka.

24 peserta yang dipilih itu terdiri dari 12 peserta wanita dan 12 peserta pria.

Dalam ruangan yang tadinya penuh sesak berisikan 40 orang, akhirnya hanya menyisakan 5 orang saja, 2 wanita dan 3 pria sementara tempat yang tersisa hanya tersedia bagi 1 orang wanita dan 1 orang pria, karenanya juri memutuskan untuk memanggil langsung 2 wanita yang tersisa dan memberitahu siapa yang lanjut ke babak selanjutnya.

Demikian juga 3 pria muda ini dipanggil bersamaan namun hanya 1 di antara mereka yang berhasil lanjut ke babak 24 besar.

Yang 2 ngga dipanggil itu tentunya sedih donkss.. tapi pas mereka udah kembali ke ruang tunggu, si yang "terpilih" itu menghibur teman2nya dan bilang ke mereka, "Heyy.. kalian ini seharusnya bangga, kalian berhasil masuk ke babak 40 besar dari ribuan peserta lho! Let's give ourselves a round of applause", katanya sambil bertepuk tangan yang membuat orang2 yang masih tersisa di ruangan itu jadi latah ikutan tepuk tangan.

Naahh.. itu diaa! Gua pikir ini poin yang bagus bangets!

Biar gimana kalo ikutan ajang perlombaan itu pemenangnya hanya satu, yupp hanya satu orang aja yang akan mendapatkan predikat gelar "juara" dan hanya satu orang aja yang akan dinobatkan sebagai pemenang di ajang yang bersangkutan dan hanya satu orang aja yang akan dimahkotai.

Yang mau ngga mau membuat gua kembali teringat akan apa yang duluu pernah gua baca soal Bon Jovi yang memenangkan Grammy di kategori musik country, wakakakak.. duhh, udah berapa tahun ya tuh kejadian berlalu and gua inget gua juga udah pernah mengupasnya, hahaha..

Tapii.. marii, kayanya lebih cepet kalo gua ngetik ulang aja omongannya si Bon Jovi daripada buang2 waktu untuk nyari di mana gua nyimpan tuh postingan blog :p

Bon Jovi, tau donks siapa mereka itu? Kalo ngga tau, gua bisa menebak umur kalian itu di kisaran berapaan, wakakakak..

Anywayy.. Bon Jovi itu bisa dikategorikan masuk ke band 'rock' walau untuk ukuran 'rock' sendiri sebenernya aliran musiknya itu ngga terlalu keras and ngga terlalu nge-rock bangets, hahaha..

Lanjutt.. untuk band rock memenangkan penghargaan di kategori country, ini sebenernya rada miris ngga sih? Hahaha.. si Jon sendiri kurang lebih bilang gini, "Kalau kami mendasarkan apa yang kami kerjakan itu pada penghargaan yang diberikan ajang semacam ini, mungkin udah lama kami berhenti berkarir di bidang musik karena selama ini kaga berhasil mendapatkan penghargaan. Tapi karena kami menyukai apa yang kami lakukan maka penghargaan itu sendiri merupakan bonus."

Okayy okayy.. gua lupa tepatnya gimana, hahaha.. mungkin juga udah ada yang gua modifikasi dari apa yang sebenarnya si Jon omongin, wakakakakak :p

Tapi anywayy.. kembali ke American Idol yang juga bisa dikaitkan ama "Sang Alkemis"-nya Paulo Coelho maka being in the top 40 in American Idol season 10, walau elo ngga berhasil merebut dan dinobatkan sebagai the next American Idol, heyy.. don't be too hard on yourself!

Don't always look up and feel miserable about yourself tapii.. coba liat how far you've gone, betapa elo udah berani mengambil langkah awal untuk berjalan menuju terwujudnya impian elo!

Naahh.. you should give yourself a credit for that, karena udah berani melangkah mengejar mimpi dan bukan sekedar memimpikannya ajaa.

And ini akan membawa gua pada postingan berikutnya, hahaha.. soo.. stay tuned :p

Topic ended : Minggu, 27 Februari 2011 (12:18 pm)

-Indah-

Update Dari Sang Kodok

 Gambar diambil dari :
http://livinginnarnia.blogspot.com/2009/01/fart-n-walk.html


Topic starter : sabtu, 26 Februari 2011 (9:14 pm)

Masih inget ngga kalo kemaren ini gua menemukan kodok di kamar mandi gua? Naahh.. tadi pagi tuh kodok itu masih ada bo! Hahaha :p

Baiklah, mari gua ceritakan lagi kronologisnya sekaligus kesimpulan gua.

Kemaren pagi pas lagi mandi, ketika gua mengulurkan tangan buat ngambil sabun berikut tempatnya yang ada di atas bak mandi buat dipindahin ke washtafel biar sabunannya lebih gampang, tau2 ada yang meloncat dari balik tempat sabun yang bikin gua terkaget2.

Ketika rasa kaget gua mereda, gua menemukan bahwa yang melompat itu adalah.. kodok! Iyaa, kodok! Itu lhoo yang biasanya ada di menu restoran yang menjual masakan dari negeri tempat hewan pemakan bambu bermata hitam berbulu putih itu tinggal.

Wakakakak.. mo ngomong Chinese food aja jadi melenceng ke mana2 :p

And percayalah, kodok itu lebih enak kalo udah terhidang di meja abis digoreng tepung atau digoreng mentega ataupun dimasak pake saus tauco daripada ngeliat versi hidupnya yang masih bisa meloncat-loncat ke sana ke mari tanpa permisi!

Akhirnya gua putuskan untuk nyuekin tuh kodok and melanjutkan mandi.

Dan ketika malam tiba and saatnya untuk kembali menyambangi kamar mandi, rada lega ketika tidak menemukan si kodok di tempat pertama kali dia bertengger, la la laa.. bisa mandi dengan tenang sampai ngga tau kenapa pandangan mata gua kemudian tertuju ke sikat WC dan di sana gua menemukan sang kodok sedang nangkring di wadah penyimpan sikat itu and serasa menyeringai ke arah gua gitu, aiihh.. terus seakan tau gua sedang mengamatinyaa, dia sengaja tetap nongkrong di sana tanpa mau beranjak sedikitpun.

Yaa.. sutralah, yang penting dia ngga menganggu gua!

And tadi pagi gua berharap tuh kodok bener2 udah berlaluu dari kamar mandi gua, terserah dia dhe mo menghilang dengan cara gimana, pokoknya gua ngga perlu menemukannya kembali di kamar mandi gua!

Uhuyy.. sepertinya harapan gua terkabul karena sampai dengan siraman kesekian dari gayung berisikan air yang membasahi badan, that froggie was nowhere to be seen, yeaahh!

Tapii.. rupanya gua kelewat cepat senang, hahaha.. karena pas gua mo mengembalikan tempat sabun ke tempatnya semula, di sanalah gua kembali melihat si kodok! Grr.. masih ajee ada di kamar mandi guaa.. betah amat seeh?! Keluar napee..

Tapi ada yang aneh dengan kodok itu pada pagi hari tadi, karena kalo kemaren itu nih kodok terlihat amat sangat bersemangat, tidak demikian halnya dengan rupanya hari ini yang terlihat kelelahan dan tanpa gairah!

Setelah mikiiiiiiiirrrr lumayan lama, akhirnya kelar mandi gua ngambil tisu terus menjepit tuh kodok dengan dua jari tangan gua sambil berharap kalo tuh kodok kaga bakal ngeloncat terus nemplok di wajah gua pas gua pegang dia!

Ternyata dugaan gua bener, tuh kodok emang sepertinya lagi ngga fit, tapi tetap aja gua ngga lupa bilang ke dia, "Behave ya!", huahahaha.. terus gua buka pintu kamar and cuman sanggup melepaskan dia di teras atas bagian belakang, abis geli juga megang dia lama2, huhuhu..

Demikian kisah mengenai keberadaan sang kodok di kamar mandi gua 2 hari belakangan ini, tapii.. ini bukan akhir dari postingan gua kali ini, huahahaha..

Karena kodok itu tentu membawa sebuah 'pesan' khan? ;)

Ini bukan kali pertama kamar mandi and kamar tidur gua itu mendapat kunjungan istimewa dari kodok! Rasanya ada 2 pelajaran yang gua dapatkan kala itu, cuman gua udah lupa sih apaan aja, hahahaha..

Kurang lebih ini nih :
- jump a little bit higher and try a little bit harder
- don't give up no matter how seemingly impossible

Huahaha.. udah gua bilang gua rada lupaa :p

Anywayy.. hal yang pertama kali terlintas dalam otak gua di hari pertama gua melihat sang kodok itu adalah mengenai poin pertama : jump a little bit higher and try a little bit harder, yang ngga tau kenapa jadi gua kaitkan dalam soal konsistensi dalam upaya meraih mimpi, berusahalah lebih keras dan lompatlah lebih tinggi, tentu aja bukan dalam artian harafiah, haha.. yang gua tangkap masih rada samar2, but I just can't get rid of this thing tiap kali teringat akan sang kodok.

Lanjutt..

Lucunyaa.. di hari kedua, yaitu hari ini, gua melihat si kodok, gua mendapatkan "kesimpulan" lanjutan dari apa yang gua dapatkan kemaren.

Melihat sang kodok yang terlihat kelelahan dan tidak bersemangat itu, ntah kenapa gua jadi merasa si kodok itu sebagai perwakilan dari mereka yang telah mencoba beragam cara untuk mewujudkan mimpi mereka tapi selalu menemui jalan buntu dan penolakan demi penolakan hingga akhirnya mereka merasa kelelahan dan patah semangat dalam mengejar apa yang menjadi impian mereka.

Seperti si kodok yang kemaren itu masih semangat lompat2an ke sana kemari berusaha mencari jalan keluar dari kamar mandi gua tapi karena ngga juga berhasil menemukan celah yang bisa dilaluinya untuk kembali ke alam terbuka di mana dia bisa becanda dengan bebas dengan sang angin dan berceloteh riang sambil menggoda ikan2, akhirnya sang kodok mulai merasa putus asa dan membiarkan dirinya tenggelam dalam ketidakberdayaannya.

Kenapa gua akhirnya memutuskan untuk membantu mengeluarkan tuh kodok dari kamar mandi gua?

Karena gua mikir.. kalo gua ada dalam posisi si kodok, gua akan senang sekali kalo ada orang yang akan membantu menyemangati gua supaya ngga patah semangat walau belon juga berhasil mewujudkan mimpi gua.

Wait.. ini lagi ngomongin si kodok kok malah nyambungnya ke impian ya? Ahahaha.. ngga ngerti dhe, kadang gua mikirnya suka nyampur githu, hihihi.. and kayanya lebih asyik gini sih, mencampuradukkan kedua dunia, wakakakak..

Lanjutt..

Mari coba bayangkan elo ada dalam posisi sedang mengejar sebuah mimpi tapi ternyata berbagai macam usaha yang elo lakukan yang pastinya udah menguras seluruh tenaga elo dan juga menyita waktu serta mempengaruhi elo secara emosional, tapi ya kok masih belon juga melihat titik terang ataupun mengecap rasa manis dari kerja keras elo mewujudkan mimpi..

Kecewa? Sedih? Lelah? Merasa semuanya sia2 and buang2 waktu? Gua rasa itu wajar kalo sesekali merasakan seperti ituu..

Tidakkah menyenangkan ketika elo ada dalam posisi seperti di atas, you get someone yang ngga pernah lelahnya cheering you up, mencoba kembali membangkitkan semangat juang elo and ngga pernah bosan mengingatkan elo bahwa you can't give up now, you just can't cause your dream is part of your soul, but giving it up.. it's like letting a part of your soul dying.

Bukan berarti orang itu adalah the solution of your so-called problems juga sih, cuman gua rasa at times just by knowing that you're not alone, knowing that there's actually someone who cares enough about you.. it's much more than enough untuk bisa membuat elo kembali mengumpulkan serpihan2 semangat yang mulai tercerai berai menjadi satu bongkahan yang solid lagi untuk kembali melaju dalam perjalanan menuju terwujudnya sebuah mimpi.

Uhuyy.. asyik bangets khan tuh, dari seekor kodok yang "nyasar" ke kamar mandi, gua bisa mendapatkan hal di atas! ;)

Makasih yaa, Kodok.. and semoga di manapun elo berada saat ini, elo udah kembali merasa lebih baik dan bersemangat dalam menjalani hari2 elo ke depan nanti!

Caiyoo, Kodok, dan berhati2lah agar ngga berakhir di meja makan! Ahahahaha..

Topic ended : Sabtu, 26 Februari 2011 (11:32 pm)

-Indah-

Friday, February 25, 2011

The Oscar Blog - With Robbie Iobst!

So excited about this post! Joining me for the Oscar prognostications is my fellow blogger and film-enthusiast, devotional author Robbie Iobst.

There are a lot of categories, so we're going to dive right into the Best Actor Category -



Best Performance by an Actor in a Leading Role

Robbie: Colin Firth. This is a no brainer. He won the Golden Globe and the SAG for The King’s Speech. He is just excellent as the stuttering King George VI. His fear is palpable. I’m a long time Firth fan, since I saw him as the gorgeous Mr. Darcy in BBC’s Pride and Prejudice. I say it’s about time.


Hillary: Hear, hear! I’m in total agreement. Colin’s put out a lot of good work lately; he gets stuck in some thankless roles sometimes (The Accidental Husband comes to mind,) so I’m delighted that he’s gotten the recognition for his more serious work.

He’s a talented man, even when he’s not walking out of a lake.



Best Performance by an Actress in a Leading Role

Hillary: Natalie Portman. End of conversation. It was very shrewd of her to become pregnant and engaged to the choreographer of her film, because her “aww” factor is unbeatable at this point. It doesn’t hurt that she acted her bony little toes off in Black Swan, either – that statuette is hers.

Robbie: I haven’t seen Black Swan, but she’s won for this role at the Golden Globes and the SAGs. My personal favorite is Nicole Kidman in Rabbit Hole. She was soooooo good!

Best Performance by an Actor in a Supporting Role

Robbie: Christian Bale playing Dicky Eklund in The Fighter is a tour de force performance. I didn’t recognize him at all. He’ll win, but I do have a place in my heart for Geoffrey Rush from The King’s Speech. He is outstanding in it.

Which of these would you choose, Hillary?

Hillary: Christian Bale. But I feel the same way about Geoffrey Rush! It was nice to see him not dressed as a pirate for once :-)


Best Performance by an Actress in a Supporting Role

Hillary: I’m going with Hailee Steinfeld on this one. I think Melissa Leo had it pretty much sewn up until she pulled this stunt, which was – weirdy weird? I don’t even know what to say. And frankly, if she doesn’t show up to the Oscars in flow-length fur.

But Hailee, Hailee is young and fresh as a California daisy, with enough spunk and screen presence to hold her own next to Jeff Bridges, Matt Damon, and Josh Brolin. And as far as I know, she’s publicly avoided fur.

Robbie – you’ve seen both True Grit and The Fighter. Thoughts?


Robbie: Melissa Leo will win. I used to love watching her in an old TV show called Homicide. So I’m a fan. And when I saw The Fighter, I didn’t recognize her at all. Total transformation. Hailee was excellent, but I believe Melissa was better. As far as the ad goes, you’re right – weirdy weird! Hope that doesn’t ruin it fur her.

Hillary: Groan!!!



Best Achievement in Directing

Hillary: This one’s tricky! Normally the DGA (Director’s Guild Awards) is the major predictor for this category. Tom Hooper of The King’s Speech won, but all the buzz and predictions is in David Fincher’s favor (The Social Network).

I’m a fan of Fincher – I thought his Zodiac was amazing, and I feel that under his direction, The Girl With the Dragon Tattoo has a shot at being okay.

But…I’m going with the guild with this one. I may be wrong. But the guild seldom leads me astray.

Robbie, what do you think?

Robbie: I think the Academy Award voters will actually split and give the Best Picture to The King’s Speech and give Best Director to Tom Hooper. I doubt The Social Network will get any other awards besides writing, and this is a wonderful, relevant movie. Hooper will win is my guess.


Best Writing, Screenplay Written Directly for the Screen

Robbie: David Seidler will win for The King’s Speech because it will win best movie of the year. Mr. Seidler suffered from a stutter as a child and that tidbit adds to the sentimental factor. But Christopher Nolan SHOULD win for Inception. It is original and written with a rhythm and complexity that makes the audience actually think about the plot. Loved it!

You’re a wonderful writer Hillary, so what do you think?

Hillary: Aw, thanks Robbie :-) Both Inception and The King’s Speech, obviously great screenplays. It’s tricky to compare the two, because they’re so different. Inception is so very plot-oriented, The King’s Speech is all about character.

Of the two, I definitely have a stronger emotional attachment to The King’s Speech. I loved how it was about so many things without being heavy-handed in one direction or another.

The win will definitely go to The King’s Speech, but truly, if Speech and Inception hadn’t released the same year, the award would go to Chris Nolan for Incpetion.


Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published 

Hillary: Aaron Sorkin (The Social Network) has this in the bag. Though I have to say, while the writing was classic Sorkin brilliance most of the time, I found the opening sequence to be a little too “Hey look at me, see how clever my writing is,” and made it difficult to really get into the film at first. If you’re writing is stopping the reader/viewer/partaker of media from becoming involved in the piece as a whole, it’s time to edit.

There’s my Social Network rant.

In my perfect, happy world, I would honestly give the award to the Cohen siblings for True Grit. I loved the dialogue; it was wordy when it needed to be and spare when necessary. But that’s just me.

Back to you, Robbie!

Robbie: You make a great point about the cleverness of Aaron Sorkin, but that’s what I adore about his writing. I think he deserves the trophy. The Cohen brothers based their movie more on the book than the original John Wayne movie and I believe the book is where they got the style of writing from. So, although True Grit’s wording is interesting, I found The Social Network to be more interesting.

Hillary: I can honor that!


Best Animated Feature Film of the Year

Robbie: Toy Story 3 should and will win! My son liked How To Train Your Dragon much more, but the voters are all adults who will award not just this movie but the dynasty of great animation movies that is Toy Story 1,2 and 3.

Hillary: Totally agree. It’s kind of like the Best Picture win for Return of the King, except with Fisher Price toys. Loved HTTYD, though. Note: just looking at this picture makes me teary!


Best Foreign Language Film of the Year

Hillary: I’m going with Incendies, from Canada, but this is always a tricky one to predict. I haven’t seen any of the films, but I’ll definitely catch most of them after they release to DVD.

Dark horse: Suzanne Bier’s In a Better World, mainly because the Academy loves Suzanne Bier. (She directed 2006’s After the Wedding, which showed the softer side of Mads Mikkelsen).

Robbie – have you seen any of the nominees?

Robbie: Nope. But every time I Netflix a foreign movie, I base it on the last year’s nominees. So eventually I’ll see them all. For this category, I vote randomly. Incendies sounds good.


Best Achievement in Cinematography

Robbie: I hope Roger Deakins will win for True Grit. He’s been nominated for this award 9 times for films like Fargo and The Shawshank Redemption but he’s never won. True Grit was not my favorite movie this year, but the camera work is excellent and makes you feel as if you are truly in the old west. I love the underdog and for someone to be nominated 9 times and not win, well, that’s sad. I’m hoping number 10 will be a charm.

Hillary: This is another tricky one. Inception won the ASC award, but there are a lot of people who want to see Roger Deakins win. While I think giving him the award is not unlike Martin Scorcese’s Oscar for The Departed, I hope he wins. If he doesn’t, the Oscar will be going home with Wally Pfister for Inception.


Best Achievement in Editing

Hillary: The Social Network won the Eddie Award (how cute is that!), which is the Editor’s Guild award. Though technically Alice in Wonderland won an award as well, the Oscar will go to The Social Network.

My Preference: Well, my heart is with The King. The thing that worries me is that, traditionally, the film that wins Best Editing usually wins Best Pic…

Robbie: My heart, too, is with The King’s Speech. However, I have to tell you I was shocked that Inception was not included in this category. I felt the editing in that movie kept the suspense taut and the action moving. My personal Robbie Award for Best Editing – Inception!

Hillary: Yeah, Inception’s lack of a nom here was strange. Christopher Nolan won a special award at the Eddies, but I’m not sure it makes up for the slight.


Best Achievement in Makeup

Robbie: I haven’t seen any of these movies, but I checked out the character’s make up online from each one. Barney’s Version is aging make up. The Way Back is war time battle make up and The Wolfman is monster make up. My vote is for The Wolfman because they transformed Benicio del Torro from a beautiful man to a hairy creature. That’s craft!

Hillary: I agree! Though I do think Benicio del Toro is kinda funny looking. ..

Robbie: Then I’ll take the funny looking one.


Best Achievement in Costume Design

Hillary: Both Alice in Wonderland and The King’s Speech took home Costume Designers Guild Awards, but Colleen Atwood (Alice won fairly recently for both Memoirs of a Geisha and Chicago. Jenny Beavan, on the other hand, hasn’t won since A Room With a View, though she’s costumed films such as Ever After, Possession, Sherlock Holmes, and Sense and Sensibility, all films I really like and thought were very strong costume-wise.

So I’m going with Jenny.

Robbie: Absolutely. The King’s Speech costumes were on the money.


Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song

Robbie: “We Belong Together” from Toy Story 3 is my pick. The songs from 127 Hours, Country Strong and Tangled are all slow beautiful ballads, but Randy Newman’s “We Belong Together” is fun, cheerful and perfectly fits the friendship theme in Toy Story 3.

Hillary: Agreed! Throw in the Toy Story 3 “aww” factor (up there with Natalie’s baby bump), and it’s definitely Randy Newman for the win :-)

Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Score

Hillary: Again, it’s between The Social Network and The King’s Speech. Again, it’s between the hip factor and the conservative but nice.

However, I think the fact that the Academy is…how to put it…aging…the fact that Alexandre Desplat’s score is truly lovely, and the fact that he’s been nominated four times – I’m going with Alex, despite the fact that he has a strange looking upper lip.

Which score did you prefer, Robbie?

Robbie: I disagree with you on this one, Hillary. Although the scores from The Social Network and The King’s Speech were wonderful, the score from Inception was brilliant. It probably won’t win but it should. I think if not Inception’s score, the score from The King’s Speech will win.

Hillary: Interesting choice!


Best Achievement in Sound Editing

Robbie: Inception. The sound is dreamy. Yes, that was an intentional pun.

Hillary: Well, if there’s going to be a pun, it may as well be intentional…


Best Achievement in Sound Mixing

Hillary: Inception. Because it’s cool and techy.

Robbie: Much better than cold and tacky.


Best Achievement in Visual Effects

Robbie: The Visual Effects team of Inception should and will win, hands down. The dream scenes with all the paradoxical architecture are absolutely outstanding. A house has a flood within it, a street of buildings collapse slowly and a staircase appears to never end. These are just three of the amazing visual effects this movie has to offer.

Hillary: I’m going to disagree here. My prediction is a win for Iron Man; Academy voters have historically been shown to be easily swayed by men in metal suits.



Just kidding. Starting to get loopy here. If there wasn’t a pun above, it probably wouldn’t have happened. The award will go to Inception.

Robbie: Oh, Hillary-san, you funny when loopy.


Best Achievement in Art Direction

Hillary: This one is tricky too. Alice in Wonderland is favored by many to win, but it didn’t win an Art Director’s Guild award.

But it was big and splash and had Johnny Depp in it.

But The King’s Speech – which did win an ADG award, was really lovely.

Difficult to say. At this point…erg. Will it go to Alice because Alice isn’t likely to win anything else? Or to King’s Speech because voters are caught up in a wave of voting love, as they tend to do?

I’m going to argue with the other predictors and go with Speech. I may be wrong.

OR…voters could go with Inception, which also won a ADG award and looked amazing, and less like a Tim Burton movie. Truly and deeply conflicted. Did the elderly voters stay awake long enough to see Paris fold over on itself? Sticking with Speech for the time being, but I’ll let you know if I change my mind.

Robbie – insight? Help?

Robbie: You bring up a great point about the “seniority” of the Academy Award members. But I am going to be idealistic and say that they saw all of the entries with an open mind. If they did, I believe it would be between Inception (I really liked that movie – can you tell?) and Alice in Wonderland. I’m going to go with my favorite, Inception.

Hillary: Thank you for your calm words of wisdom, Robbie-san.


Best Documentary, Features

Robbie: The only one I’ve seen is Exit Through the Gift Shop and I think it will win. It’s the story of graffiti artists. Doesn’t sound that interesting, but it made me care about these nocturnal lovers of graffiti art.

Hillary: I’ve heard good things about Exit, but all the buzz I’ve read about is saying Inside Job. This may be because a lot of Hollywood celebs lost a lot of money last year.


Best Documentary, Short Subjects

Hillary: Based on the subject material, I’m going for Killing in the Name. Mind you, I haven’t seen any of the shorts.

Robbie: I think I’ll choose Poster Girl although I haven’t seen any of them either. I like the irony of the film – The film’s subject was on the cover of an Army magazine and went to Iraq and then suffered from post traumatic stress disorder. I want to see this one.


Best Short Film, Animated

Robbie: The only one I’ve seen is the one that will win. Not because of me, of course. Day and Night was the short film by Pixar that was shown before Toy Story 3. I thought it was brilliant.

Hillary: I’m leaning towards The Lost Thing myself, but this tends to be a tricky category to predict.


Best Short Film, Live Action

Hillary: Ebert says Na Wewe – I say, sure!

Robbie: Ebert knows.

And finally, the Big Kahuna….


Best Motion Picture of the Year

Robbie: The King’s Speech. It has the Academy Award feel of a Best Picture. It is a great story and wonderfully told, well-acted, and the ending allows the audience to feel wonderfully. There is a slight chance for an upset with The Social Network taking the honor being a movie of our times, completely relevant to what is going on in our technological world. But most of the voters are older, so I’m going to go with The King’s Speech.

Hillary: I agree, for the same reasons. While I think the fact that it has that Best Pic Material sheen seemed to it hurt it earlier on, The Social Network experienced the same backlash that Up in the Air did last year to a certain extent.

That being said, The King’s Speech is a wonderful story with characters that really resonate; the film’s success is an illustration of the way audiences respond to films with well-written characters.

Robbie: Lovely to banter with you Hillary! Here’s to the Oscars!

Hillary: And speaking of the ceremony - what will you be wearing?

Robbie: After weeks of consider all my options, I have narrowed what I will wear down to two lovely gowns. Both are modeled here by Penelope Cruz, an actress with many similarities to me.


or



Hillary: Both lovely choice - so sweet of Penelope to model them for you! I always hear such good things about her. I had trouble deciding myself -

Elie Saab, from the Spring 2011 collection.


This is from Carolina Herrera's Fall 2011 collection; you can see it move here. The skirt is, like, alive. But I'd probably want to stick a giant sparkly pin on the waistband, so I'm not to be trusted with fashion.

So there you have it, folks! The Oscars, the awards, and the clothes - be sure to check in on Twitter on Sunday during the awards. Barring a snowstorm in Flagstaff (so lame, I know), I'll be live-tweeting through the ceremony.

I mean, live micro-blogging. I forget sometimes that I forget I don't use the word "tweet" unless actual birds are involved.

And be sure to catch posts on Robbie's blog!

Robbie Iobst is a movie aficionado with a love for the Academy Awards. She also is a writer living in Centennial, CO with her husband John, son Noah and puggle Scooby. Check out Robbie’s world here.

Masih Tentang Konsistensi!

 Gambar diambil dari :
http://www.postcrossing.com/user/indah79ers


Topic starter : Jumat, 25 Februari 2011 (1:00 pm)

Hohoho.. ada beberapa, tepatnya sih 2, tapi lebih dari satu itu udah masuk dalam kategori "beberapa" khan? :p

Lanjuttt..

Eh salah, daripada lanjut, lebih enak kalo diulang aja, ahahaha..

Hohoho.. ada beberapa hal yang menarik yang terjadi di 2 tempat maya yang berbeda, 1 di my30s, and satunya lagi di akun postcrossing gua, yang mana kedua2nya walau berbeda fungsi tapi pada akhirnya mengacu pada kesimpulan yang sama, masih tentang konsistensi!

Enakan ngomongin yang mana dulu yaa? Ahahaha..

Baiklah, biar bisa di-link ke sini, lebih baik gua bikin postingan yang satunya dulu, hihihi..

Be right back, babeee.. don't go anywhere!

Baiklahh.. postingan "pendukung" udah kelar digarap..

Yang pertama itu dari sini.

Tentang postingan "Capung" yang berhasil menggeser tahta yang selama ini selaluu dikuasai oleh "Handsome Parades : Kim Bum"!

Pergerakan "Capung" menuju puncak itu bikin gua jadi teringat akan cerita tentang si kura2 dan kelinci yang berlomba menuju garis finish yang mana berkat kekonsistenan kura2 (dan tentunya dibarengi dengan ketidakkonsistenan kelinci) yang mana biar langkahnya itu pelan tapi karena sang kura2 terus melangkah hingga akhirnya malah lebih dulu mencapai garis finish dibanding kelinci yang sebenernya bisa sampai duluan andai dia ngga terlallu jumawa ketika telah memimpin dan malah tidur karena dia meremehkan si kura2.

Anywayy..

Kura2 dan capung itu contoh yang bagus sekali soal konsistensi, huahahaha.. kenapa yaa 'pesan' yang gua dapatkan belakangan ini tuh menyinggung soal konsistensi muluu..

Hal berikutnya itu sehubungan dengan postcrossing seperti juga yang pernah gua singgung di sini.

Per tanggal 25 Februari ini, posisi gua udah merangkak naik ke peringkat 43 dari most postcards sent from Indonesia sementara dari longest distance sent from Indonesia, gua menempati urutan ke-42.

Target gua sekarang ini adalah masuk ke top 10, huahahaha..

Dari posisi di mana gua sekarang ini berada, emang kayanya masih amat sangat susah untuk menembus masuk ke posisi top 10, terlebih karena gua baru setengah perjalanan kurang dari postcard minimum yang dikirim oleh peringkat ke-10, ditambah lagi kalo para top 10 masih pada aktif di postcrossing maka dapat dipastikan makin sulitlah menembus masuk, terlebih kalo negara tujuan gua itu yang belets2 dalam nerima postcard, huhuhu.. makin kecillah kemungkinannya.

Tapii.. rasanya apa yang gua pelajari selama ini adalah..

Jangan fokus ke hasil akhir, tapi just do one step at a time, boleh sih sesekali memandang ke depan ke tempat yang ingin kita tuju, tapi kalo terlalu fokus ke sana, bisa2 stress sendiri menyadari betapa jauuuuuhhhnya perjalanan yang masih harus ditempuh! Ahahahaha..

And you know what, mau ngga mau, gua selalu teringat akan prinsip si BeppoTukangSapuJalanan!

Coba baca ke sini dhe.

And untuk menutup soal konsistensi ini, tebak apa yang pagi tadi gua temukan di kamar mandi?

It was none other than.. FROG!

Iyaaa.. lagi2 gua menemukan kodok di kamar mandi gua! Amplop dhe aww.. kali ini gua kaga kepikiran soal apa2, tentang apa yang bisa gua pelajarin dari kejadian yang ngga biasa ini, hahaha, karena gua langsung teringat akan 'pelajaran' yang gua dapatkan dulu dari makhluk yang sama.

Berbicara tentang kodok, huaa.. beginilah kalo sistem penyimpanan file postingan kaga teratur and punya kelewat banyak blog dengan isi yang berbeda2, ahahaha..

Pokoknya yang masih nempel sehubungan dengan kodok itu adalahh.. jump a little bit higher and try a little bit harder..

And still.. it's all about consistency boo!!

Konsisten untuk terus melompat, konsisten untuk terus mencoba karena hanya dengan terus melakukannya, barulah suatu saat nanti akan menemukan jalan keluar dan a breakthrough!

Naahh.. itu dia!

Konsisten.. kenapa itu terus yang datang menghampiri gua? Apa karena gua masih belon juga menguasai "ilmu" konsistensi ya? Ahahahaha..

Btw, itu pertanyaan retoris :p

Ok dhe, froggie.. gua akan belajar konsisten.

Good luck, Indah ;)

Topic ended : Jumat, 25 Februari 2011 (5:48 pm)

-Indah-

Thursday, February 24, 2011

Most Clicked Per 25 Februari 2011

 Gambar diambil dari : 
http://www.bbcwwchannels.com/worldnews/programmes/1000001/


Topic starter : Jumat, 25 Februari 2011 (1:12 pm)

Oh myy.. huahahahaha.. kemaren gua iseng2 ngeliat "most clicked" posts di my30s, and ohh myy.. ternyata telah terjadi pergeseran yang amat sangat signifikan dalam kurun waktu kurang dari sebulan!

Karena postingan terakhir sehubungan dengan "Most Clicked" ini adalah di tanggal 8 Februari lalu.

Sekarang mari kita lihat terlebih dulu postingan2 mana aja yang masih tetap bertahan, walau mungkin harus tergeser posisinya, ataupun yang berhasil menyelusup masuk dan mendepak penghuni lama di barisan top 10!

Per 25 Februari 2011 ini, berikut daftar top 10 most clicked posts :

1. Capung

2. Handsome Parades : Kim Bum

3. Song : How Can I not Love You

4. Handsome Parades : Football Edition

5. Handsome Parades : Lee Min Ho

6. Seperti Rusa Yang Haus

7. Song : Listen

8. Sunday Messages : Lord, I Love You

9. Sunday Messages : Quiet Mind

10. Korean Series : Still Want To Marry

Dibandingkan dengan most clicked per 8 Februari lalu, ternyata berikut pergeseran yang terjadi..

Kim Bum lengser dari puncak singgasana!

Huahahahaha.. ngga nyangka bangets bahwa akan ada yang menggeser posisi Kim Bum, terlebih lagii.. siapa yang nyangka kalo tampang imutnya Kim Bum itu tergesernya oleh.. capung!!

Huahahahaha.. capung! Astagaa.. mana postingan capung gua itu pendeknya ampun2, ngga ngerti juga kenapa banyak yang "nyasar" ke postingan itu yaa? Heraann..

Tidak hanya Kim Bum yang harus merelakan posisinya karena "Handsome Parades : Football Edition" juga harus rela turun peringkat dari posisi ketiga ke posisi keempat dan merelakan posisi yang selama ini nyaman didudukinya untuk diisi oleh "Song : How Can I Not Love You?".

"Handsome Parades : Lee Min Ho" sama "Seperti Rusa Yang Harus" untuk sementara bisa bernapas dengan lega karena tampaknya belum ada yang mampu mengusik posisi mereka.

Dan tidak hanya mereka berdua tapi empat posisi terbawah lainnya pun masih belum mengalami perubahan.

Berikut jumlah klik-an di masing2 top posts :

Capung : 1.722
Kim Bum : 1.634
How Can I Not Love You : 1.206
Football : 1.030
Lee Min Ho : 983
Rusa : 553
Listen : 378
Lord, I Love You : 279
Quiet Mind : 249
Still Want To Marry : 226

Capung melaju pesat dengan pertambahan hampir 300 klik dalam kurun kurang dari sebulan! Wooww! Sementara Kim Bum hanya berhasil meraih 17 klik aja.

How Can I Not Love You juga berhasil meraup sebesar hampir 300 klik sementara Lee Min Ho harus berpuas dengan kurang dari 30 klik, dan Rusa sepertinya harus mewaspadai Listen yang walau saat ini masih berada di bawahnya namun pertambahan jumlah klik-nya itu lumayan fantastis dengan 100an klik.

Hmm.. mari kita liat, berapa lama top 10 posts di atas akan tetap berada dalam posisi seperti ini?

Other most clicked series :

Most Clicked per 8 Feb 2011

Most Clicked per 31 Des 2010

Most Clicked Per 18 Nov 2010

Most Clicked Per 13 Okt 2010

Topic ended : Jumat, 25 Februari 2011 (1:39 pm)

-Indah-

Wednesday, February 23, 2011

QoD : What's In It For Them?

Picture is taken from :
http://socialmediatoday.com/robert-burns-ii/154173/social-media-two-way-street


Topic starter : Wednesday, February 23, 2011 (11:17 pm)

Last Sunday I went out to a mall nearby (I'd better not telling which mall is it, huehehehe :p) with my Mom and she bought some clothes for her granddaughters and at the cashier after swiped my credit card, the lady told me that I could exchange the store receipt for some free souvenir at lower ground, right in front of a clothing store which the salespersons used to greet every passerby loudly.

So I went downstairs with my mom and looked for the stand to exchange the receipt with souvenir, at first I thought it was a mall's program so I was kinda confused when the location that the cashier referred to was a bank's stall and there were some people were waiting in line to exchange their receipts with something for free, at the minimum you would get a mug, not bad, huh?

Since I didn't use that certain credit card, I didn't feel the need to join the line so I walked again with my mom to the other side of the stand where I found an "advertisement" of that free program that made me curious, huahahaha.. so I went back again to the stand and asked one of the salesperson of that foreign bank, whether only the ones who used that credit card who could get the souvenir or with any credit cards payment would do.

And the salesperson said it was okay for any credit cards (I forgot to ask about the payment in cash), just as long as you met the minimum requirement of the purchase.

I was tempted to get in line after hearing his answer but then I remembered that in my receipt that I should give to the person in charge of the exchange, my credit card number was written fully and completely!

And I dunno.. I just don't feel like giving away my credit card numbers just to get souvenir. Maybe I was being too cautious.

But I just can't get rid of the question that crossed my mind, "What's in it for them?"

I mean.. what will that foreign bank get by collecting the shoppers' receipts? What will they use it for? Banks are not charitable organizations, right? They are profitable organizations, so there must be something in that receipts that they can use for their benefits, otherwise they wouldn't give away things without getting something in return, don't you think?

If they only give the souvenir for people who use their credit cards, it makes more sense to me.. but to give them away for anyone? Sounds fishy to me, wakakakakak :p

Topic ended : Wednesday, February 23, 2011 (11:38 pm)

-Indah-

Tuesday, February 22, 2011

Lemon Tartlets in a Small Kitchen


Isn't it pretty? I used the recipe (both the filling and the crust) from the Smitten Kitchen recipe.  With...well...subtle changes.

I decreased the butter in the filling by one tablespoon, mainly because I had one stick short of a tablespoon in the fridge and decided that would have to be enough (don't think that I'm stingy on butter.  I'm not.  This recipe is not short of butter!).

Also, I don't exactly quite have a food processor.  I have a food processing attachment that goes with our immersion blender, which works great, but only ever holds about a cup or so of anything.  So I processed in smaller portions, mixed, processed some more, at least with the filling.  I did the crust by hand.  I realized that my pastry cutter (among many other things) is in storage, and cutting the butter in with knives wasn't floating my boat, so I rubbed the butter in with my (clean) fingers.  Mary Englebreit got me onto that, and sometimes it's quite handy.


Discovered (belatedly) that it would have been easier to simply press the chilled dough into the tartlet pans, rather than try to roll it out using my can of Baker's Joy.  I was afraid of overworking the dough, but as a result of not whaling on it, the crust was thicker than I intended.

But it tasted good.

The tartlet shells did shrink up just the tiniest but, but it actually made it easier to remove from the pan.

As for the lemon filling, it set up without any problems.  However, I actually think I'll use a regular lemon next time with the zest of a second lemon (as opposed to one Meyer Lemon).  Or maybe one Meyer Lemon and the zest of a regular lemon.

Anyway, not as sit up, hold the phone lemony as I wanted it to  be, so I'll tweak that for next time.  And don't get me wrong - there's definitely going to be a next time!

Cooking in a tiny hotel kitchen-let is not for the faint of heart (or specifically for the faint of heart, the kind who order take out all the time.  It can go either way).  With two burners (and one saucepan), it really forces me to streamline the prep process for anything I'm making.  But its been a good exercise in using things creatively.  Rather than sautĂ© veggies every time, I may roast them in the mini-convection oven (which has proved its worth, btw) so I can use that second burner for something else.  If I'm making a brown-butter sage sauce, I skip the browning and melt the butter with the sage in the microwave.  Is it purist cooking? No, but it works.

Though sometimes, it's easier to order Thai.

Sunday, February 20, 2011

Quotes : Writing

Picture is taken from :
http://lulukemaludin.com/2010/12/25/blogger-adalah-penulis-sadarkah-anda/


Topic starter : Monday, February 21, 2011 (1:19 pm)

I was just blogwalking to a blog which I has just found out the address through my friend's link and there I found an interesting quote that I'd like to share with you..

"If I waited till I felt like writing, I'd never write at all." (Anne Tyler)

Ahahahaha.. ahahahaha.. as a moody writer, I admit that I depend (wayy) too much on my mood! At numerous times I just couldn't push myself to write something when I didn't feel like it and even when I was succeeded in pushing myself to write, I usually ended up hating what I wrote, wakakakakak :p

Huff..

I think I should've made something about this.

Make writing becomes part of my life, anytime, anywhere, ahahaha :p

Huff.. today is soo hot and I'm not feeling well.. So I'm gonna stop now.. and write some more later when I have more things to talk about :D

Ciaoo..

Topic ended : Monday, February 21, 2011 (1:36 pm)

-Indah-

Cougar Town : Someone Who Won't Hurt You Intentionally

Gambar diambil dari :
http://www.buzzsugar.com/Pilot-Watch-Cougar-Town-3281555


Topic starter : Monday, February 21, 2011 (12:21 pm)

Tadi iseng2 nonton "Cougar Town", well.. jangan nanya gua ini film tentang apaan, haha, karena walau kemaren2 sempet ngeliat tapi gua ngga pernah tertarik menontonnya, nahh.. tadi itu cuman iseng2 aja sih ngeliat and 'pas' di bagian si Courtney Cox berkata sesuatu yang berkesan buat gua.

Si Courtney bilang gini, "I can never be the kind of person who says, 'If you cheat on me, then we're through!' I'm too good, seriously, it's like I'm waiting to be hurted again!"

And orang yang dia ajak ngomong itu ngeresponnya gini, "Don't worry, you'll be alright! All you have to do is find that someone who doesn't have initial intention of hurting you!"

Wow! Menurut gua kata2 orang itu keren bangets! Huahahaha..

Mungkin itu perlunya belajar mengenali 'karakter' seseorang ya karena karakter itu khan lebih susaaaah berubah.

Dan juga belajar untuk bisa melepaskan diri dari orang2 yang hanya akan menyedot keluar kebahagiaan dari hati, hidup dan diri elo!

Woohoo.. senangnyaa kalo bisa mendapatkan sesuatu setelah menonton ataupun membaca, jadi berasa waktu yang terbuang untuk menonton ataupun membaca itu kaga sia2, wakakakakak :p

Topic ended : Senin, 21 Februari 2011 (12:31 pm)

-Indah-

Private Practice : Where Do You Focus On?

 Gambar diambil dari :
http://www.tvrage.com/Private_Practice


Topic starter : Senin, 21 Februari 2011 (11:55 am)

Haduhh.. padahal udah mo nulis tentang ini tuh dari kapan tau tapii.. berhubung mood untuk nulis di blog lagi drop dead gorgeous jadilah ditunda ditunda dan ditundaaa muluu, huahahaha..

Dan sebenernya ngga tau dhee.. belakangan ini kok lagi males ngapa2in yaa, huhuhu.. tapii.. ini harus dilawan! Semangaaatt!!

Anywayy.. mendingan gua nulis dhe sebelon keburu lupa soal poin penting yang gua dapatkan dari serial yang satu ini yang bikin gua makin jatuh cinta tiap kali menontonnya!

Masih dari seri "Private Practice", kali ini di season finale, gua lupa dhe season 2 or 3 ya.. Pastinya sih jangan tanya gua tentang kaitan antar tokoh ataupun latar belakang tokoh2nya, haha, soalnya gua baru nonton mulai season ini and ngga tiap episode gua tontonin jadi sambil nonton sambil berusaha mengait2kan sambil menerka2 hubungan antara tokoh yang satu dengan tokoh lainnya.

Jadi ceritanya anaknya si Naomi itu akan melahirkan dan sepertinya hubungan antara si anak dengan si Naomi itu kurang githu baik and di awal2 kehamilan itu si Naomi sepertinya ngga setuju dengan kehamilan itu sehingga bukannya meminta tolong sang ibu untuk mengantarkannya ke rumah sakit ketika merasakan kontraksi, si anak ini malah menghubungi Dell.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, mobil yang ditumpangi Dell dan si calon ibu ini mengalami kecelakaan karena ada pengemudi mabok yang menghantam mobil mereka. Ahh, gua baru inget nama anaknya si Naomi itu Maya, kalo ngga salah :p

Maya terluka parah sementara Dell hanya mengalami luka luar.

Para dokter di rumah sakit (or klinik?) itu pada sibuk mengusahakan yang terbaik untuk Maya karena besar kemungkinan apabila Maya ingin tetap mempertahankan anaknya maka ia akan mengalami kelumpuhan sementara bila mereka berusaha menolong anaknya maka kemungkinan besar Maya tidak bisa diselamatkan.

Pilihan yang penuh dilema ini membuat pihak keluarga terpecah karena Maya sendiri tidak sadarkan diri sehingga tidak bisa ditanyakan kepadanya apa yang dia inginkan. Tapi untungnya mereka berhasil menyelamatkan keduanya.

Sementara sedang menunggu berita dari kamar operasi yang sedang melakukan operasi terhadap Maya, Dell tidak sadarkan diri dan harus segera dibawa ke ruang operasi karena dikuatirkan mengalami pendarahan otak. Operasi pun dilakukan segera dan Dell sudah kembali sadar hanya saja ia masih merasakan sakit kepala yang amat hebat yang membuat kepala rumah sakit menaruh curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan kecurigaannya terbukti benar, duhh.. gua lupa dhe tepatnya si Dell itu mengalami apaan tapi pastinya Dell harus kembali dioperasi hanya saja dokter bedah khusus yang harus menanganinya itu masih sibuk menyelamatkan Maya dan bayinya!

Dell sepertinya sadar bahwa usianya tidak panjang lagi, karenanya ia minta seseorang menjemput anaknya dan sambil memeluk gadis ciliknya, Dell mengatakan padanya betapa ia amat mencintainya dan walau ia sudah tidak ada sekalipun, akan ada keluarga dan sahabat2 yang akan menjaganya.

Dell pun dioperasi namun nyawanya tidak tertolong, hikss..

Ada satu perkataan si Naomi yang berkesan bangets buat gua, dia (kurang lebih) bilang begini : Kita itu terlalu fokus akan apa yang dialami Maya sehingga tidak ada yang merasa perlu untuk mengadakan pemeriksaan lebih lanjut akan luka yang dialami oleh Dell!

Hiks hikss..

Perkataan Naomi itu yang membawa gua kepada judul postingan kali ini, di manakah fokusmu berada?

Jangan2 selama ini kita berfokus pada hal yang 'salah'.. atau mungkin bukan salah sih, tapi lebih tepatnya dibilang bahwa kita terlalu fokus akan satu hal sehingga mengesampingkan sama sekali hal yang lainnya, padahal hal yang lainnya itu juga membutuhkan perhatian lebih dari kita!

Ntah kenapa gua kembali teringat akan postingan gua soal burung yang berkali2 menabrak jendela tanpa merasa perlu untuk berbalik arah dan terbang ke arah pintu.

Apakah sampai saat ini kita masih juga terantuk masalah yang sama berulang2?

Mungkin itu menandakan bahwa fokus kita perlu bergeser sedikit karena toh udah terbukti khan fokus di hal yang itu2 aja ternyata toh tidak memberikan titik terang dalam memecahkan permasalahan yang ada!

Mungkin saatnya mulai nengok ke kanan dan ke kiri atau mungkin sesekali menoleh ke belakang, dibanding terus menatap lurus ke depan yang berkali2 membentur tembok yang sama.

Mungkin ketika fokus kita mulai teralih, di sana kita bisa melihat ada "celah" yang bisa dilalui untuk keluar dari permasalahan yang kita hadapi saat ini, "celah" yang selama ini terlewatkan.

Hmm.. interesting lesson!

Thanks, Private Practice, atas beragam hal yang bisa dipetik dengan menonton aksi kalian di layar kaca :D

Btw, ntah kenapa gua nonton film ini jadi berasa nonton "Melrose Place", hahaha.. karena tokoh2nya itu saling bertukar pasangan :p Cuman yang gua suka adalah karena "pertukarannya" itu sendiri dilakukan secara "halus" and kesannya tuh "berkelas", wakakakakak..

Topic ended : Senin, 21 Februari 2011 (12:21 pm)

-Indah-

Friday, February 18, 2011

Out and About in Tennessee


We had a wonderful weekend in Nashville last week.  Far and away, the highlight was the Cheekwood Botanical Garden and Museum of Art. From the architecture to the gardens, to the sculptures to the FabergĂ© collection, it was absolutely worth the drive.





My favorite, the Glass Bridge by Siah Armajani, was created with the memory of the bridge designed to span the Grand Canal in Venice, during the heyday of Murano's glass industry. The original collapsed, but this one stands surrounded by oak trees.














This is bamboo in the forest near the Japanese gardens.  Almost makes me want a bamboo forest of my own.

Except I don't, because bamboo is like a tattoo for your yard.  Once it's there, it's not budging.











We also really loved the spider-web patterns formed in the melting ice over the ponds.  At some point, someone must have thrown rocks in, breaking the ice.  As it melted, it left the sheerest traces of patterned ice.


 Moments later, we literally watched as the wind blew over the surface.  When we returned 40 minutes later, most of the patterns were gone.  I shot these two photos with my point-and-shoot; I'm really pleased with how the exposure turned out, since it was entirely guesswork on my part (LCD screens not being wildly reliable).

We'll actually be going back to Nashville to meet up with some college friends of mine.  Since we weren't able to visit every part of the grounds (it's quite extensive), I'm not-so-secretly hoping to go back.

And when we return for a brief time to Memphis in June (most likely; we don't have solid dates yet), I'm hoping for another weekend Nashville trip.

In less sophisticated entertainment, we finally got to see the Peabody Ducks!


There they were! Swimming around and around in the fountain in the center of the lobby.  And after swimming, sometimes one would hop up on the ledge to get a look around...







...and preen.








Which makes sense, because it's not an insignificant audience.  We arrived twenty minutes ahead of the 5pm march out, and the place was packed!  We were able to get a spot on the mezzanine.  This was good, since we got a nice overhead view, but bad, because the flowers happened to block quite a lot of the exit.

Like, pretty much all of it.









After a while, the Duck Master (I'm totally not making this up) starts to prep the area by shoving away small children and preparing the red carpet.


Not an easy task.

After a rousing retelling of the hotel's origins - and how the ducks came to reside inside - the music played, the ducks swam more frantically, and the Duck Master called up!

And as far as I can tell, each duck jumped up.  But it's hard to say, because the flowers were in the way.

Then the Duck Master and the Honorary Duck Master (the elderly lady in the chair on the left, celebrating her 85th birthday, bless her) proceeded to walk the ducks down the red carpet.

At least that's my guess.  It's hard to see ducks when there are two adults walking behind them.  But they waddled (the ducks, not the adults) right into the elevator.

It was an excellent time.  As was dinner at Bhan Thai, which had one of the best Pad Thais I've had.  And very nice people, since I left my navy blue cardigan (the one I wear almost three times a week) and they not only found it but folded it nicely until we picked it up later.

We head back to the West coast on the 26th.  We both miss being near friends, family, and familiarity terribly.  But until then - we're still cramming in as much sight-seeing (and eating) as possible.  We'll meet Danny's cousin and great aunt at the Memphis Zoo tomorrow; Sunday, it's a whirlwind trip to Nashville.

And then...Washington!

Can't wait!