Gambar diambil dari :
http://www.freeclipartnow.com/d/42981-1/traffic-light-all.jpg
Topic starter : Senin, 10 Mei 2010 (11:00 am)
Hmm.. gua pikir kejadian kemaren sepulang gereja itu ada bagusnya juga, 'membukakan' mata akan sesuatu.
Gereja gua terletak masih di dalam komplek rumah, tepatnya di komplek ruko2 yang ada di bagian depan komplek perumahan gua.
Sepulang gereja, lampu merah di depan komplek itu yang ada hitungan detiknya dan waktu menunjukkan bahwa masih ada sekitar 20 detikan lagi harus menunggu sebelon lampu berubah dari merah ke hijau.
Si Danny yang kaga sabar ngantri dan menunggu, memilih lajur paling kiri supaya bisa memotong antrian dan langsung memutar balik ke arah kanan, langsung masuk ke dalam komplek lagi.
Tapii.. ternyata di depan itu, di bawah naungan pohon, ada polisi yang sedang berjaga sehingga yaa.. mau ngga mau ngga jadi motong jalan and mobil pun terpaksa berbelok ke arah kiri dan masuk komplek lewat jalan belakang yang mana jadinya lebih jauuuuuhh dan makan waktu lebih lamaa dibanding kalo sabar dikit aja ngantri 20 detikan, wakakakakak..
Hal ini bikin gua jadi mikir.
Mungkin dalam hidup itu kita juga seringkali githu ya?
Seringkali kita itu hanya perlu sedikit lebih sabar di jalur yang sedang kita tempuh saat ini. Tapii.. karena bosan dan lelah menunggu, kita memilih untuk pindah jalur yang mana justru menyebabkan perjalanan yang harus ditempuh menjadi lebih jauh dan waktu yang diperlukan untuk sampai ke tempat tujuan menjadi lebih lama!
Masalahnya sekarang cuman satu sih.
Sayang sekali dalam hidup ini ngga kaya lampu lalu lintas yang ada timer yang menunjukkan berapa lama kita harus menunggu agar lampu merah itu berubah menjadi hijau!
Hahahaha..
Tapii.. kalo semuanya serba pasti dan terkendali juga maka hidup itu akan kehilangan gregetnya, iya ngga sih? Jadi ngga ada lagi deg2 plash menanti terwujudnya sebuah pengharapan.
Karena segala sesuatu yang serba terkendali itulah yang seringkali membuat kita kehilangan kewaspadaan.
Mungkin segala benturan, tabrakan, polisi tidur, jalan berlubang, tanjakan dan turunan serta rambu2 sepanjang perjalanan hidup kita itu memang diperlukan supaya kita terbangun dari ketidaksadaran kita itu dan mulai lebih memperhatikan jalan yang kita lalui dan bisa lebih menghargai apa yang telah ada dalam genggaman tangan kita saat ini.
Karena betapapun eratnya kita berusaha menggenggam sesuatu, ketika udah tiba waktunya hal itu berlalu dalam hidup kita, maka dia akan tetap pergi betapapun kita berusaha menahannya.
Tapii.. another lesson from this thing adalahh..
Just as long as we know where we're going.. sooner or later itu kita pasti juga akan sampai di tempat tujuan ;)
Just don't give up doing what you like doing.. kesenangan yang didapatkan ketika melakukan hal yang kita sukai itu sendiri sebenarnya udah merupakan 'reward' buat diri kita, hal2 lain yang menyertainya itu, anggap aja sebagai bonus, bukan tujuan utama, ahahaha..
*makin ngga nyambung :p*
Topic ended : Senin, 10 Mei 2010 (11:24 am)
-Indah-
the soul traveller
Hmm.. gua pikir kejadian kemaren sepulang gereja itu ada bagusnya juga, 'membukakan' mata akan sesuatu.
Gereja gua terletak masih di dalam komplek rumah, tepatnya di komplek ruko2 yang ada di bagian depan komplek perumahan gua.
Sepulang gereja, lampu merah di depan komplek itu yang ada hitungan detiknya dan waktu menunjukkan bahwa masih ada sekitar 20 detikan lagi harus menunggu sebelon lampu berubah dari merah ke hijau.
Si Danny yang kaga sabar ngantri dan menunggu, memilih lajur paling kiri supaya bisa memotong antrian dan langsung memutar balik ke arah kanan, langsung masuk ke dalam komplek lagi.
Tapii.. ternyata di depan itu, di bawah naungan pohon, ada polisi yang sedang berjaga sehingga yaa.. mau ngga mau ngga jadi motong jalan and mobil pun terpaksa berbelok ke arah kiri dan masuk komplek lewat jalan belakang yang mana jadinya lebih jauuuuuhh dan makan waktu lebih lamaa dibanding kalo sabar dikit aja ngantri 20 detikan, wakakakakak..
Hal ini bikin gua jadi mikir.
Mungkin dalam hidup itu kita juga seringkali githu ya?
Seringkali kita itu hanya perlu sedikit lebih sabar di jalur yang sedang kita tempuh saat ini. Tapii.. karena bosan dan lelah menunggu, kita memilih untuk pindah jalur yang mana justru menyebabkan perjalanan yang harus ditempuh menjadi lebih jauh dan waktu yang diperlukan untuk sampai ke tempat tujuan menjadi lebih lama!
Masalahnya sekarang cuman satu sih.
Sayang sekali dalam hidup ini ngga kaya lampu lalu lintas yang ada timer yang menunjukkan berapa lama kita harus menunggu agar lampu merah itu berubah menjadi hijau!
Hahahaha..
Tapii.. kalo semuanya serba pasti dan terkendali juga maka hidup itu akan kehilangan gregetnya, iya ngga sih? Jadi ngga ada lagi deg2 plash menanti terwujudnya sebuah pengharapan.
Karena segala sesuatu yang serba terkendali itulah yang seringkali membuat kita kehilangan kewaspadaan.
Mungkin segala benturan, tabrakan, polisi tidur, jalan berlubang, tanjakan dan turunan serta rambu2 sepanjang perjalanan hidup kita itu memang diperlukan supaya kita terbangun dari ketidaksadaran kita itu dan mulai lebih memperhatikan jalan yang kita lalui dan bisa lebih menghargai apa yang telah ada dalam genggaman tangan kita saat ini.
Karena betapapun eratnya kita berusaha menggenggam sesuatu, ketika udah tiba waktunya hal itu berlalu dalam hidup kita, maka dia akan tetap pergi betapapun kita berusaha menahannya.
Tapii.. another lesson from this thing adalahh..
Just as long as we know where we're going.. sooner or later itu kita pasti juga akan sampai di tempat tujuan ;)
Just don't give up doing what you like doing.. kesenangan yang didapatkan ketika melakukan hal yang kita sukai itu sendiri sebenarnya udah merupakan 'reward' buat diri kita, hal2 lain yang menyertainya itu, anggap aja sebagai bonus, bukan tujuan utama, ahahaha..
*makin ngga nyambung :p*
Topic ended : Senin, 10 Mei 2010 (11:24 am)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment