Friday, June 3, 2011

The Not So Outer Body Experience

Gambar diambil dari :
http://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/extrasensory-perceptions/out-of-body-experience.htm



Topic starter : Jumat, 3 Juni 2011 (6:31 pm)


Kenapa yaa gua perhatiin kok seringkali gua itu ngga bisa langsung menuliskan apa yang gua alami? Bukan karena ngga pengen sih, tapi seringkali itu kayanya semuanya itu masih campur aduk dan berbaur jadi satu dalam kepala, sehingga susah untuk memilah2 dan menuangkannya dalam kata.


Padahal khan sering juga tuh karena kelamaan dianggurin jadinya malah lupaa apa yang sebenernya telah terjadi, huhuhu.. piye donks aww..


Jadi baiklah, untuk yang satu ini gua putuskan untuk menuliskannya sekarang sebelon keburu memudar dalam ingatan, huahahaha..


Kejadiannya itu Sabtu lalu di tanggal 28 Mei 2011, Sabtu terakhir di bulan Mei, Sabtu yang mempertemukan gua dengan 7 teman lainnya yang sama2 bergabung di "24, Senarai Kisah dari Kampung Fiksi" yang mana 6 di antara mereka itu baru gua temui untuk pertama kalinya di hari itu.


Tapi bukan itu yang mau gua ceritakan di postingan kali ini, karena gua ingin menceritakan apa yang terjadi setelah pertemuan itu berakhir.


Gua memutuskan untuk berpisah dengan mereka around 6 pm di Grand Indo, 6 di antara mereka masih melanjutkan acara ngider2 sementara Winda and me itu pulaangg..


Nyampe rumah itu seperti biasa nongkrong di depan kompie, terus sempet pula chatting ma Ria yang udah pulang dari GI. Di tengah2 chat, gua inget gua sempet tidur2an di kasur sampe ketiduran beneran and yang gua inget adalah badan gua itu terasa amat sangat lelaaahh sekali. Ketika terbangun dari tidur singkat gua itu, gua bilang ke Ria kalo gua udahan dulu online-nya karena cape bangets terus gua beres2in laptop dan pergi tidur.


Tapi yang terjadi adalah.. gua ngga bener2 tidur.. emang sih mata gua merem and susaaaaah bangets untuk dibuka, betapapun gua udah memaksakan untuk melek. Tapii.. pikiran gua ngga bener2 bisa 'tidur' ataupun beristirahat karena panca indera gua yang lainnya itu masih siaga bangets, terutama telinga gua di mana gua bisa mendengar dengan amat sangat jelas pembicaraan yang terjadi di sekitar gua!


Tapi ngga tau dhe.. rasanya gua mengalami kelelahan yang amat sangat dan keengganan untuk bangun. Dan yang terus menerus gua nyanyikan itu adalah..


"Telah kulihat kebaikanmu
Yang Kau nyatakan di dalam hidupku
Ku berjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia"


I dunno what was going on inside my head.. mungkin ada pikiran yang terlintas bahwa that time might be my very last time on Earth, ngga jelas juga sih karena khan gua juga belon pernah meninggal jadi gua ngga tau bagaimana rasanya meninggal, dan apa yang melintas dalam pikiran orang yang udah mendekati akhir masa hidupnya di dunia.


Tapi gua terus menerus menyanyikan lagu di atas, dari yang awalnya suara gua jelas sampai akhirnya gua sendiri ngga bisa menangkap apa yang gua katakan karena untuk berbicara sekalipun udah mulai berasa susah.


Dan ngga hanya itu, gua ngerasa ngga bisa menggerakkan anggota tubuh gua yang lainnya, baik tangan maupun kaki dan badan. Boro2 sampai mengangkat tangan, menggerakkan ujung2 jari aja ngga bisa.


And ngga tepat juga kalo gua bilang gua merasakan diri gua meninggalkan tubuh gua karena ngga begitu kejadiannya, gua ngga merasakan 'keluar' dari tubuh gua, hanya saja gua merasa kesadaran gua yang masih 'terjaga' sementara tubuh gua menolak untuk bereaksi.


And I said to myself for couple of times to menggerakkan jari jemari ataupun kaki tapi tetap aja ngga ada reaksi. Gua manggil2 bokap yang duduk di dekat ranjang gua, masih dengan mata terpejam, gua minta tolong ke bokap supaya manggilin koko gua.


And gua bisa mendengar nyokap gua bilang, "Indah, ada apa, Indah? Kok Mami dilewatin?"


Maksudnyaa.. nyokap khan ada di dekat gua, kenapa juga gua justru manggilnya koko gua instead of him?!


And seperti yang gua bilang di atas, walau tubuh gua menolak bereaksi, kesadaran gua itu tetap 'terjaga', and gua inget beberapa waktu lalu, udah bulanan sih tapi masih dalam kurun akhir Maret sampai Mei dhe, gua lupa tepatnya kapan, tapi gua pernah mengalami ini juga, kala itu untuk pertama kalinya, dan pada waktu itu koko gua lah yang bisa 'menarik' gua kembali ke alam sadar!


Jadii.. teringat akan kejadian itu, gua minta bokap manggilin koko gua. Lagian gua khan tidur di kasur yang langsung nempel di ubin, kalo gua manggil nyokap, kasian nyokap gua, susah duduknya.


Anywayy.. koko gua pun datang and megang tangan gua sambil nanya ada apa. Gua hanya menjawab dia, "Kak Dev, aku cape. Aku cape, Kak Dev." terus tau2 gua nangis tanpa gua maksudkan sebelonnya.


Koko gua nepok2 gua terus bilang supaya gua tidur dan beristirahat. Gua masih merasakan kelelahan yang amat sangat dan tubuh gua masih ngga bisa digerakkan sesuai kemauan gua, huhuhu..


Terus koko gua ninggalin gua jadi di kamar kembali hanya ada gua bertiga ama bokap and nyokap. Terus tau2 gua ngerasa nyokap itu duduk di pinggir ranjangnya terus kaya manggil gua or gimana githu lalu nyokap doa sambil nangis. Mendengar tangisan nyokap itu, gua serasa mendapatkan kekuatan untuk bergerak, walau susah payah akhirnya gua bisa menggerakkan tangan, kaki dan tubuh gua lalumenghampiri nyokap dan mengalungkan tangan gua di lehernya.


Sampai sekarang gua masih belon sepenuhnya mengerti apa yang sebenernya gua alami kala itu. Cuman dalam masa2 singkat itu gua sempat merasa bahwa berada dalam alam antara sadar ngga sadar itu somewhat lebih enak.. karena gua ngga perlu berurusan dengan masalah apapun juga.


Hal2 yang membuat gua susah hati, sedih, marah, kesal, dllsb.. semuanya itu hanya bagaikan mimpi belaka.. bukan sesuatu yang nyata.. hanya sebuah ilusi..


And somewhat.. perasaan itu 'menyenangkan' walaupun hanya semu.


Tapi betapapun menyenangkan perasaan semu itu, another part of me knows how unreal it is dan menolak untuk stay being part of it.


Gua rasa yaa.. sesaat setelah gua kembali ke alam sadar sekalipun, kurang lebih gua bisa 'meraba' hal apa yang memicu semuanya ini.. cuman yaa.. gua pikir sampai sekarang gua masih belon siap membaginya dengan yang lain.


Gua jadi teringat akan Kanya, tokoh fiksi yang gua ciptakan dalam cerita "Terjebak Dalam Mimpi" yang mana karena dia menolak 'kenyataan' yang dihadapinya, dia pun larut dalam alam mimpinya dan lupa mencari jalan untuk kembali, huahahahaha..


Kalau begini kejadiannya, kacauu.. mending gua nulis yang enak2 dhe, jadi andai terjadi beneran ke diri gua sekalipun khan gua akan mengalami yang enak2 aja, iya khan? :p


Topic ended : Jumat, 3 Juni 2011 (7:23 pm)


-Indah-

No comments:

Post a Comment