Thursday, December 24, 2009

The Grass : Is It?


 Gambar diambil dari :
http://againstgrain07.files.wordpress.com/2009/10/greener-grass.jpg

Topic starter : Selasa, 22 Desember 2009 (8:17 pm)

Dipikir2 kadang lucu juga yaa how oftentimes we say (on in my case oftentimes rather than "say", it's more like "writing" :p) something yang ngga terlalu kita pikirkan tapi in time terbukti betapa kita memang mempercayai hal itu, ahahaha :p

Bingung?

Kali ini gua kaga, jadi silahkan berpegangan sendiri yaa, hihihi..

I've said this one many moons ago and kala gua mengucapkannya waktu itu, gua ngga ngerti kenapa gua mengucapkan hal itu, huahaha, tapii seiring dengan berjalannya waktu.. I finally "understand" my own sayings ^o^

Hihihi.. lucu juga yaa kalo dipikir2.

Ini soal "klasik" tentang rumput tetangga yang lebih hijau dibanding rumput di halaman rumah kita.

-paused on 22 Desember 2009 (9:29 pm)-

Topic starter : Jumat, 25 Desember 2009 (9:48 am)

Gua sebenernya udah pernah ngebahas soal rumput ini beberapa kali di blog2 gua tapi seperti biasaa.. berhubung filing system gua kacau jadi ntah tercecer di blog yang mana, hihihi..

And I finally get it bahwa ketika sesuatu terus menerus datang ke gua, mungkin itu memang pelajaran yang harus gua petik.

And apapun yang gua tuliskan itu sebenernya lebih ke arah omongan gua buat diri gua sendiri, other than to others, huahahaha..

Jadi itulahh.. mulai tahun depan gua mo mulai baca2in postingan lama gua dhee.. karena mungkin banyak pesan2 gua buat diri gua sendiri yang seringkali terlupakan and mungkin juga ada banyak pelajaran yang masih juga belon gua kuasai.

I've come to realize kalo rumput tetangga mungkin memang akan selalu terlihat lebih hijau.

Kenapa?

Karena we only see what our eyes want to see..

That is whyy..

Sejak beberapa waktu lalu, gua lupa tepatnya kapan, gua selalu berpendapat bahwa :

"Biarkan rumput tetangga lebih hijau, mungkin udah saatnya kita mulai menanam bunga di kebun kita jadi let them have the greener side but here in our garden, we can have a much colourful one yang tentunya harum juga!"

Ahahahaha..

Sounds ngeyel :p

Tapi in a way gua ngerasa kita ini seringkali ngga adil dalam menilai sesuatu.

Kenapa rumput tetangga selalu lebih hijau dibanding rumput di halaman rumah kita?

Ya jelas.. itu karena kita selalu membandingkan kelebihan orang lain dengan kekurangan kita, kalo gini terus caranya maaahh sampai kita jadi nenek2 juga ngga akan pernah rumput di halaman rumah kita terlihat hijau githu lhoo..

And karena memang kita diciptakan berbeda satu dengan yang lainnya, tetap aja gua pikir ngga adil kalo kita membandingkan diri kita dengan orang lain karena kapasitas tiap dari kita memang berbeda.

Satu2nya orang yang harus kita perbandingkan dengan diri kita hanyalah diri kita di masa lalu dengan diri kita di masa sekarang dan di masa depan yang tentu saja harapannya adalah bahwa seiring dengan berlalunya waktu semoga kita menjadi versi diri kita yang lebih baik lagi.

Gua selalu inget perkataannya pamannya Spiderman kalo ngga salah :

"With great power comes great responsibilities!"

Itu yang seringkali kita lupa.

Ketika melongok rumput tetangga yang lebih hijau, seringkali kita lupa tentang the "price to pay" karena to have that greener grass like that tentunya butuh perawatan yang lebih.

Everything has its own price tapi seringkali kita hanya terpaku pada reward-nya aja and ngga mo ngeliat dari sisi pengorbanan yang udah dilakukan seseorang untuk dapat mencapai tempat di mana mereka berada sekarang ini.

And ketika merasa rumput tetangga lebih hijau itu gua rasa lebih karena kita hanya melihat sisi permukaannya aja.

Karena ketika kita melongok lebih jauh ke dalam, mungkin aja ternyata berada di posisinya itu tidaklah seindah seperti bila kita hanya melihat dari sisi luar aja.

Kita punya kecenderungan untuk melihat kehidupan orang lain lebih indah dari aslinya, karena ketika memandang kehidupan orang lain, kita ngga merasakan apa yang mereka rasakan, kita ngga mengetahui permasalahan2 hidup apa aja yang membelit mereka and tentunya kita hanya melihat sisi "enaknya" dari menjadi diri mereka tanpa mau tau sisi ngga enaknya jadi mereka.

Tentu aja ini perbandingan yang ngga balance karena ketika kita "menilai" kehidupan kita itu lengkap dari sisi enak and ngga enaknya sementara "menilai" kehidupan orang lain hanya dari sisi enaknya aja, well.. kalo gini caranya maahh it doesn't take a genious to know that indeed it's true that the grass will always be greener on the other side.

Mungkin udah saatnya stop mengurusi kebon tetangga karena kebon tetangga hanya bisa untuk dilihat aja.

Mending ngurusin rumput di halaman rumah sendiri dhe.

Take time untuk menyiangi rumput2 liarnya lalu cangkul tanahnya, beri pupuk and tanami dengan rumput terbaik yang bisa kita dapatkan and jangan lupa taburkan bibit2 bunga juga.. jangan lupa disirami, and hmm.. berhubung gua kaga pernah berkebun juga, jadi ngga tau dhe apalagi yang musti dilakukan, ahahaha :p

Tapii pastinyaa.. kalo kita take time buat memelihara kebun kita.. in time halaman rumah kita juga akan menjadi seindah halaman rumah tetangga kok.

Lagian enaknya di halaman rumah sendiri khan kita bebas mo nginjak2 tuh rumput or mencium2 wangi bunga yang baru mekar, atau mo tidur2an sambil memandang langit juga ngga ada yang ngelarang.

Lhaa?

Kalo rumput di rumah tetangga.. bisa2 baru ujung jempol kaki kita yang nginjek rumputnya yang baru numbuh itu, kita bisa dapat omelan yang panjangnya 5 meter, huahahaha :p

Jadi tetanggaa.. gua hanya akan menikmati memandang kehijauan rumput di halaman rumahmu.. I'll try to tame down my enviness while looking at your greener grass.. karena who knows.. you might be looking at my grass with such envy eyes as well, huahahahaa..

Jadii.. daripada kita sama2 sirik2an khan mending kita saling mengagumi aja toh.. sambil boleh lah sesekali gantian ngundang minum teh or ngopi2 sambil makan kue kering, hihihihi :q

Topic ended : 25 Desember 2009 (10:07 am)

-Indah-
the soul traveller

No comments:

Post a Comment