Gambar diambil dari :
http://www.thechangeblog.com/wp-content/uploads/2008/08/winding-path.jpg
Topic starter : Sabtu, 19 Desember 2009 (11:23 pm)
Beberapa waktu lalu di salah satu blog gua yang lain (yes yess.. I have looooottsss of blog, huahahaha.. tipe yang demen bikin blog baruu karena kadang di tempat yang lama suka kehilangan gairah untuk terus mengisinya naahh di tempat baru biasanya dapat suntikan energi :p anywayy.. lanjuutt..) gua pernah nulis ginii..
"Do you think we're heading to the direction of what we believe?"
And somehow somehow..
Terutama belakangan ini gua ngerasa itu benar adanya.
-paused on 19 Desember 2009 (11:27 pm)-
Topic continues : Senin, 21 Desember 2009 (1:30 pm)
Satu hal yang paling kerasa bangets adalah sejak gua menyadari kalo gua memang percaya ngga ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan.
Sejak saat itu, sooner or later, gua bisa menemukan "kaitan" antara beberapa hal yang selama ini ngga pernah gua ketahui hubungannya.
Salah satunya adalah "alasan" kenapa gua ngga suka coklat :p
Coklat yang warna lho yaa.. kalo coklat yang camilan maahh jelas sukaa, itu khan salah satu comfort food yang bisa memberikan euphoria kebahagiaan di kala lagi down, huahahaha :p
*aarrgghh.. gua selalu amazed ama orang yang kaga kesulitan menemukan postingan2 lama mereka di antara timbunan ratusan posts yang telah mereka buat, huahaha.. gua lagi nyari postingan tentang "coklat" ini bingung nyempil di mana :p*
Aahh.. akhirnya ketemu juga postingan tentang si "coklat" itu, bisa dibaca di :
http://special4fbnotes.wordpress.com/2009/08/16/i-finally-get-it/
Coba2.. apa hubungannya antara "coklat" ama "letting go"?
Ngga nyambung khan? Huahahaha..
Makanya sejak gua percaya.. percaya yang dalam artian bener2 percaya, bukan sekedar percaya yang hanya di permukaan tanpa dipikirkan lebih lanjutt.. gua akhirnya bisa tau kenapa gua ngga suka coklat.
Menarik juga sih sebenernya..
Karena gua jadi bisa menarik beberapa kesimpulan atas kejadian2 baik yang terjadi ama gua ataupun orang2 di sekitar gua, baik tentang diri gua ataupun orang2 lain.
Tentu aja kesimpulan gua belon tentu benar, ahahaha.. tapii tetap aja menarik karena kurang lebih jadi memberikan setitik cahaya "terang" dalam melihat suatu hal and walau cuman seberkas sinar.. tetap aja menarik setelah sekian lama berada di dalam kabut ketidakjelasan :p
Manusia itu ternyata emang menarik yaa..
You can learn so much about them by giving some time to observe them.
Balik ke soal apa yang elo percayai.
Another thing yang juga gua percayai itu adalah soal keseimbangan.
Gua pernah bikin notes di FB (yang belon sempet dipindah ke WP karena males, huehehehe :p)
Ada di :
http://www.facebook.com/notes/indah-wd/balance-is-the-key/201950157920
Yupp.. ntah kenapa sejak gua mempercayai sepenuhnya kalo "keseimbangan" itu adalah salah satu kunci "penting" dalam menjalani kehidupan, gua seakan diperlihatkan akan banyak contoh ketidakseimbangan (menurut kacamata gua :p) yang membuat gua makin mantaps bahwa balance really is my way and it's one of my quest in life ^o^
So in a wayy..
Gua sekarang baru menyadari bahwa kita memang bergerak menuju arah dari apa yang kita percayai.
Masalahnya sekarang cuman satu :
Make sure what you believe in is the right one!
Pertanyaan berikutnya : gimana cara membedakan mana yang benar and mana yang salah?
Hmm.. ini yang rada sulit.
Karena kita bisa membaca buku yang sama tapi menarik kesimpulan yang saling bertolak belakang!
Jadi satu2nya cara mungkin adalah..
Banyak2 doa kali yaa.. supaya ketika membaca Alkitab (lho, kok jadi ngebahas Alkitab yaa? ;p) diberikan pengertian oleh Roh Kudus.
Karena gimana yaa? Kita khan ngga boleh melandaskan pengertian ini pada apa kata pendeta, karena siapa tau dia menginterpretasikannya salah.
Jadi ya tetepp.. kita harus punya value system sendiri.. untuk menimang2.
Tapi tentunya juga ngga bisa juga selalu pake pengertian sendiri karena kita amat sangat mungkin salah mengartikannya.
-paused : 21 Desember 2009 (4:10 pm)-
Topic continues : 21 Desember 2009 (9:04 pm)
And arrrgghh.. kenapa yaa kalo abis ngomong ama makhluk yang satu ini lagi2 gua selalu mempertanyakan tentang diri gua sendirii..
Have I chosen the right path?
If soo.. why does my path is different dengan dirinya?
Oh no no noo..
Padahal gua percaya kalo jalan hidup tiap orang itu beda2, kita punya jalan masing2 yang ngga perlu sama antara satu orang dengan yang lainnya.
And I always believe kalo kita ya tetap aja menuju satu pemberhentian akhir yang samaa walau jalan yang kita pilih untuk menuju ke sana itu berbeda.
Tapi kenapaa.. kenapaa.. tiap kali abis ngomong ama dia gua jadi selalu kembali mempertanyakan diri guaa?!
Apa karena secara ngga sadar gua selalu look up to this person?
Apa karena secara ngga sadar gua selalu menganggap kalo dia itu yang paling benar?
Makanya ketika dia mempertanyakan guaa.. gua jadi ikut2an terbawa untuk mempertanyakan diri gua sendiri?!
Kalo githu.. kalo githuu..
Gua harus mulai mengubah apa yang gua percayai donks, termasuk dirinya?
Karena biar gimana dia khan manusia jugaa, yang pastinya ngga akan luput dari kesalahan juga khan? :p
Aahh.. jadi bingung, huhuhu..
Topic ended : 21 Desember 2009 (9:34 pm)
-Indah-
the soul traveller
Beberapa waktu lalu di salah satu blog gua yang lain (yes yess.. I have looooottsss of blog, huahahaha.. tipe yang demen bikin blog baruu karena kadang di tempat yang lama suka kehilangan gairah untuk terus mengisinya naahh di tempat baru biasanya dapat suntikan energi :p anywayy.. lanjuutt..) gua pernah nulis ginii..
"Do you think we're heading to the direction of what we believe?"
And somehow somehow..
Terutama belakangan ini gua ngerasa itu benar adanya.
-paused on 19 Desember 2009 (11:27 pm)-
Topic continues : Senin, 21 Desember 2009 (1:30 pm)
Satu hal yang paling kerasa bangets adalah sejak gua menyadari kalo gua memang percaya ngga ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan.
Sejak saat itu, sooner or later, gua bisa menemukan "kaitan" antara beberapa hal yang selama ini ngga pernah gua ketahui hubungannya.
Salah satunya adalah "alasan" kenapa gua ngga suka coklat :p
Coklat yang warna lho yaa.. kalo coklat yang camilan maahh jelas sukaa, itu khan salah satu comfort food yang bisa memberikan euphoria kebahagiaan di kala lagi down, huahahaha :p
*aarrgghh.. gua selalu amazed ama orang yang kaga kesulitan menemukan postingan2 lama mereka di antara timbunan ratusan posts yang telah mereka buat, huahaha.. gua lagi nyari postingan tentang "coklat" ini bingung nyempil di mana :p*
Aahh.. akhirnya ketemu juga postingan tentang si "coklat" itu, bisa dibaca di :
http://special4fbnotes.wordpress.com/2009/08/16/i-finally-get-it/
Coba2.. apa hubungannya antara "coklat" ama "letting go"?
Ngga nyambung khan? Huahahaha..
Makanya sejak gua percaya.. percaya yang dalam artian bener2 percaya, bukan sekedar percaya yang hanya di permukaan tanpa dipikirkan lebih lanjutt.. gua akhirnya bisa tau kenapa gua ngga suka coklat.
Menarik juga sih sebenernya..
Karena gua jadi bisa menarik beberapa kesimpulan atas kejadian2 baik yang terjadi ama gua ataupun orang2 di sekitar gua, baik tentang diri gua ataupun orang2 lain.
Tentu aja kesimpulan gua belon tentu benar, ahahaha.. tapii tetap aja menarik karena kurang lebih jadi memberikan setitik cahaya "terang" dalam melihat suatu hal and walau cuman seberkas sinar.. tetap aja menarik setelah sekian lama berada di dalam kabut ketidakjelasan :p
Manusia itu ternyata emang menarik yaa..
You can learn so much about them by giving some time to observe them.
Balik ke soal apa yang elo percayai.
Another thing yang juga gua percayai itu adalah soal keseimbangan.
Gua pernah bikin notes di FB (yang belon sempet dipindah ke WP karena males, huehehehe :p)
Ada di :
http://www.facebook.com/notes/indah-wd/balance-is-the-key/201950157920
Yupp.. ntah kenapa sejak gua mempercayai sepenuhnya kalo "keseimbangan" itu adalah salah satu kunci "penting" dalam menjalani kehidupan, gua seakan diperlihatkan akan banyak contoh ketidakseimbangan (menurut kacamata gua :p) yang membuat gua makin mantaps bahwa balance really is my way and it's one of my quest in life ^o^
So in a wayy..
Gua sekarang baru menyadari bahwa kita memang bergerak menuju arah dari apa yang kita percayai.
Masalahnya sekarang cuman satu :
Make sure what you believe in is the right one!
Pertanyaan berikutnya : gimana cara membedakan mana yang benar and mana yang salah?
Hmm.. ini yang rada sulit.
Karena kita bisa membaca buku yang sama tapi menarik kesimpulan yang saling bertolak belakang!
Jadi satu2nya cara mungkin adalah..
Banyak2 doa kali yaa.. supaya ketika membaca Alkitab (lho, kok jadi ngebahas Alkitab yaa? ;p) diberikan pengertian oleh Roh Kudus.
Karena gimana yaa? Kita khan ngga boleh melandaskan pengertian ini pada apa kata pendeta, karena siapa tau dia menginterpretasikannya salah.
Jadi ya tetepp.. kita harus punya value system sendiri.. untuk menimang2.
Tapi tentunya juga ngga bisa juga selalu pake pengertian sendiri karena kita amat sangat mungkin salah mengartikannya.
-paused : 21 Desember 2009 (4:10 pm)-
Topic continues : 21 Desember 2009 (9:04 pm)
And arrrgghh.. kenapa yaa kalo abis ngomong ama makhluk yang satu ini lagi2 gua selalu mempertanyakan tentang diri gua sendirii..
Have I chosen the right path?
If soo.. why does my path is different dengan dirinya?
Oh no no noo..
Padahal gua percaya kalo jalan hidup tiap orang itu beda2, kita punya jalan masing2 yang ngga perlu sama antara satu orang dengan yang lainnya.
And I always believe kalo kita ya tetap aja menuju satu pemberhentian akhir yang samaa walau jalan yang kita pilih untuk menuju ke sana itu berbeda.
Tapi kenapaa.. kenapaa.. tiap kali abis ngomong ama dia gua jadi selalu kembali mempertanyakan diri guaa?!
Apa karena secara ngga sadar gua selalu look up to this person?
Apa karena secara ngga sadar gua selalu menganggap kalo dia itu yang paling benar?
Makanya ketika dia mempertanyakan guaa.. gua jadi ikut2an terbawa untuk mempertanyakan diri gua sendiri?!
Kalo githu.. kalo githuu..
Gua harus mulai mengubah apa yang gua percayai donks, termasuk dirinya?
Karena biar gimana dia khan manusia jugaa, yang pastinya ngga akan luput dari kesalahan juga khan? :p
Aahh.. jadi bingung, huhuhu..
Topic ended : 21 Desember 2009 (9:34 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment