Gambar diambil dari :
http://www.splendicity.com/makeupminute/files/2008/01/make-up-5-minute.jpg
Topic starter : Senin, 21 Desember 2009 (10:39 pm)
Gua punya teman pas jaman kuliah dulu. Dia ini senang ngumpul sama beberapa orang temannya, mereka berempat hampir selalu terlihat bersama senantiasa.
Kita sebut saja namanya Cassandra (telenovela bangets ;p) atau biar ngetiknya ngga cape, dipersingkat aja dhe jadi Cassie, ahahaha..
Naahh.. di antara gerombolan teman2nya itu, somehow I liked Cassie the most, duhh.. dia itu yaa boo.. tampangnya kalem, keibuan terus ramah, pinter and baiik pula!
Tapii.. walau sekelas hampir sepanjang sekian tahun kuliah bersamaa.. interaksi antara gua and Cassie bisa dibilang minim bangets, huehehehe..
Selepas kuliah.. berlalu tanpa kesan, kecuali yang masih tertinggal adalah bahwa si Cassie ini tipe wanita idaman bangets dhe buat dijadikan istri, huehehehe, and sepertinya dia juga calon ibu yang baik untuk anak2nya kelak.
Ketemu di Friendster ternyata Cassie makin cakeps ajaa.. Dari Friendster pindah ke Facebook, ternyata dia udah menikah and tinggal di luar ngikut suaminya.
Makin cling aja boo.. huehehe.. and ternyata banyak juga teman2nya semasa sekolah dulu yang juga pangling dengan penampilan Cassie sekarang.
-paused : 21 Desember 2009 (11:27 pm)-
Topic continues : Selasa, 22 Desember 2009 (11:56 am)
And seperti biasa, gua pun "menikmati" gelaran foto2 si Cassie.. huehehe, emang bener yaa boo.. siapa seeh yang kaga suka ngeliat wajah cantik or ganteng?
Dinikmati ajalah hasil karya Tuhan yang membuat kita berdecak kagum ketika memandang wajah mereka, hihihi ^o^
Until one dayy.. ntah kenapa, ketika gua ngeliat fotonya, tiba2 terbersit dalam pikiran guaa..
"Hmm.. gimana yaa wajah Cassie tanpa make up?"
Soalnya.. ngga tau yaa, gua sih ngerasanya makin lama kok make up-nya makin tebel, huehehehe..
Temen gua udah beberapa waktu belakangan ini membebaskan dirinya dari make up, berhubung udah lumayan lama kejadiannya, gua udah ngga inget lagi dhe apa alasan dia melakukan hal yang bagi sebagian wanita terdengar ekstrim, ahahaha..
And sepertinyaa.. gua mo mulai mengikuti jejaknya aahh.. but I need to find my own reasons.
Make up.. sebenernya apa sih fungsi make up itu?
Buat gua, fungsi make up itu seharusnya mempercantik dari apa yang udah ada tanpa menghilangkan aslinya.
Jadi kalo ibaratkan dengan masakan, fungsi make up itu sebagai bumbu penyedap yang mengandung MSG itu lhoo, dan bukan sebagai garam :p
Gua lagi itu pernah denger or baca di mana githu yaa ada wanita yang kaga berani keluar rumahnya kalo sama sekali ngga pake make up, huaa.. kenapa bisa githu yaa?
Belakangan ini ntah kenapa gua ngerasa kalo gua perlu mengkonfrontasi diri gua sendiri.
I don't want to just believe in something, but I want to believe it for the "right" reasons, at least the right reasons for me.
I don't want to just believe in God, but I want to believe in Him for the right reasons.
Eehh.. balik ke soal itu lagi padahal lagi ngomongin make up, ahahaha..
Yukk aahh.. balik badan and kembali ke jalur make up.
Soal konfrontasi diri.
I need to make sure bahwa ketika gua menatap cermin tanpa sapuan make up apapun di wajah gua, I can still say that I'm beautiful and believe in those words I say.
I feel like I need to believe it by heart.
Gua pengen bisa meletakkan landasan kepercayaan diri gua di jalur yang benar.
Gua pengen bisa meletakkan my self-worth for the right reasons.
Tentu tentuu.. selalu menyenangkan untuk menerima pujian dari orang lain mengenai betapa cantiknya diri kita.
But with or without their compliments, gua harus tetap bisa ngerasa bahwa diri gua itu cantik.
With or without compliments.. gua harus tetap bisa mengatakan dan percaya bahwa diri gua ini berharga.
With or without compliments.. gua harus bisa mencintai diri gua sendiri.
And gua butuh untuk bisa merasakan dan mempercayai semuanya itu dari hati gua yang terdalam :)
Pasti udah sering denger khan peribahasa (atau apalah istilahnya, gua selalu kebingungan mencari kata yang tepat untuk kata2 mutiara ini, aahh.. itu dia katanya, kata2 mutiara, huehehe.. sebenernya arti "peribahasa" itu sendiri apaan sih and apaan aja yang bisa dikategorikan sebagai "peribahasa"? eehh.. lagi2 menyimpang.. balik ke topik :p) :
"You must love yourself first before you can love others."
Pertanyaannya sekarang adalah : apa sih yang dimaksud dengan mencintai diri sendiri itu?
Kalo ada yang menanyakan ke gua : do you love yourself, Indah?
Hmm.. terus terang gua belon bisa menjawabnya.. setidaknya belon bisa menjawab seperti jawaban "ideal" yang gua inginkan :p
Do I love myself?
Mm.. at times maybe I do.. but I still can't love myself completely and wholefully.
Walau gua ngga pernah tega untuk membenci diri gua sendiri, huahahaha :p
Karena apa?
Simply because diri gua itu satu2nya makhluk hidup yang selalu setia menemani gua selama 24 hours a day and 7 days a week tanpa pernah ngambil cuti sedetik pun!
Diri gua itu yang selalu ada untuk gua dalam segala susah dan senang and hanya diri gua yang tau persis apa yang gua alami and bagaimana perasaan gua menghadapi semuanya itu.
With such a loyal companion like that, I don't have a heart to say that I hate her!
Yes.. she might not be like what others define as "beauty" in this world.
Dan tentu sajaa dia punya banyak kekurangan di sana sini yang walau mungkin ngga terlihat di mata orang lain, tapii dirinya mengetahui pasti beberapa sisi kelemahannya.
But she has been so good.. soo good to me.. dia yang selalu menangis bersama dengan gua and tertawa ketika gua tertawa.
I just don't have a heart to hate her walau belon bisa sepenuhnya mencintai dirinya.
Kemaren ini pas gua baca tabloid Bintang (iya iyaa.. kadang gua masih baca tabloid gosip juga, wakakakakak :p), ada satu perkataan dari temannya si Maria.. mm.. gua lupa nama belakangnya siapa, tapi Maria yang istrinya Arnold yang nama belakangnya ribets, huehehee.. aktor film laga yang sekarang jadi gubernur di salah satu negara bagian Amerika :p
Gua udah pernah bilang khan (udaahh.. sering malaaahh!!) kalo gua sekarang percaya kalo ngga ada yang namanya kebetulan.. soo kalo ada perkataan yang menyentuh gua, kalo ada adegan film yang bikin gua ngerasain suatu emosii.. pasti ada alasan di balik semuanya itu.
Balik ke sahabatnya si Maria ituu..
Dia bilang gini ke Maria : (seperti yang gua pejeng di status FB gua beberapa hari lalu)
"When you're trying so hard to be the "right" Maria.. you're getting yourself so further away in being the "real" Maria! => aww.. I soo love those words! *isn't it true.. how sometimes we're too busy in keeping up with others' expectations so that we forget to stop and ask ourselves.. is this what we really want for us?"
And I finally understand perkataan yang bilang bahwa :
"I'd rather be hated for who I am than be loved for who I am not!"
Huahahaha.. ke mana ajee ya gua baru menyadari kebenaran kata2 itu :p
Well.. it's true.. walau kadang tetap ada bagian diri kita yang pengen diterima oleh orang lain apa adanya diri kita, akan ada saat di mana kita "terpaksa" membuang bagian diri kita hanya supaya diterima oleh orang lain.
But in the end.. kalo elo harus terus menerus menjadi seseorang yang bukan diri eloo.. akan tiba saatnya di mana elo ngerasa.. well, enough is enough.
I can't lie to myself anymore.
Karena mengingkari diri kita itu sama aja menghalangi diri kita untuk berbahagia.
By living up to people's expectations itu sama aja artinya kita menggantungkan nilai diri kita di orang lain.. yang mana nanti ketika mereka "menolak" kita, maka kita akan dapat hantaman 2 kali, satu dari mereka dan satunya lagi dari diri kita sendiri yang udah terlebih dahulu menolak diri kita.
Again.. bukan maksud gua untuk bilang bahwa kita sama sekali ngga perlu mendengarkan omongan orang lain.
Tapi buat gua.. penting untuk tetap punya tolak ukur sendiri akan segala sesuatu.
Tetap perlu untuk punya definisi sendiri akan segala sesuatu, terutama mengenai hal2 yang penting buat kita.
Karena apa?
Kita semua punya prioritas yang berbeda2 dalam memandang sesuatu.
And apa yang penting buat orang lain belum tentu adalah hal yang penting juga buat kita.
And ngga ada yang salah dengan perbedaan kepentingan itu, karena toh kita memang makhluk yang berbeda.
Buat gua ngga penting untuk menyamakan persepsi or gimana, yang lebih penting adalah bisa menghargai perbedaan yang ada, mau saling menjelaskan sudut pandang masing2 tanpa memaksakan bahwa pendapat kita itu yang paling benar!
Karena apa?
Disadari atau nggaa.. kita semua itu jelas berpendapat bahwa pendapat kita yang paling benar, huahahaha :p
Soo.. sayang aja hanya karena emosi, kita jadi ngga bisa mengajak orang lain untuk melihat dari sudut pandang kita, atau sebaliknya, karena gua percayaa.. everyone has their precious thoughts.. and tiap orang punya sudut pandang yang unik yang mungkin hanya dia yang memilikinya.
And isn't it interesting ketika elo diajak untuk melihat dari sudut pandang yang lain?
Siapa tau dengan melihat dari sudut pandang orang lain, pandangan elo akan sesuatu itu jadi meluas, and ngga terpaku hanya dari sudut pandang selama ini.
Kalo emang dirasa sudut pandang mereka ngga cocok ya udah.. ngga ada yang maksa juga untuk memakai sudut pandang mereka khan?
Andai dipaksa sekalipun, gua ngga yakin kita mau segitu sukarela-nya berubah, paling cuman iya2 manggut2 di depan mereka sambil mangkel dalam hati, huahahaha ;p
And seperti biasa.. dari ngomongin masalah make up kok akhirnya gua malah ngalor ngidul ke sana ke mari yaa?
Hmm..
Susah juga ternyata untuk fokus ke satu topik aja yaa, ahahahaha :p
But oh well..
In the end I always believe that this might be the journey I need to go through, to shape me to be a better me in years to come.
Ngga apa2 kalo orang lain bilang gua terlalu berlebihan dalam memandang make up :p
Karena mereka bukan gua and gua bukan mereka.
The sooner gua bisa menyadari hal itu, the better.
Karena we all have our own paths in this world..
Walau kadang yaa.. kerasa lonely juga sih kalo cuman jalan sendirian di jalur ini, huhuhu..
That is why I've found my other quest in life, which is finding my own soul companions, huehehehe..
Seperti yang pernah gua tulis di info page gua di FB :
"Maybe all those loneliness you might feel right now is just because you're in the wrong crowds :) *soo.. keep the faith in finding more soul companions*"
Being with someone yang sama sekali ngga berusaha mengerti akan diri elo itu bisa menimbulkan perasaan kesepian yang sama dengan being alone by yourself for too long.
Gua pernah nulis soal "soul companion" di sini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=165344677920
Baiklaahh.. sebelon gua ngelantur ke hal2 lainnya lebih baik gua sudahi aja postingan kali ini, wakakakakak :p
Happy Selasaa..
Topic ended : 22 Desember 2009 (2:01 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment