Gambar diambil dari :
http://www.oneyearbibleblog.com/2008/11/november-4th-on.html
Topic starter : Minggu, 15 Mei 2011 (10:35 pm)
Hari ini sebenernya rada ngga bersemangat pas nemenin nyokap ke gereja karenaa.. di gereja yang deket rumah ituu hari ini yang khotbah lagi salah satu pendeta yang gua suka karena khotbahnya itu 'berisi', give me something to think about after mendengar ucapannya ituu.. sementara di gereja nyokap, I dunnoo.. amat sangat susaaahh berkonsentrasi mendengarkan Firman yang disampaikan oleh pendeta yang khotbah.
But anywayy.. ternyata hari ini ada sesuatu yang berbeda. Ntah karena ayat yang diambil hari ini itu kerasa amat sangat 'pas' dengan kondisi yang gua alami belon lama dan masih (amat sangat) segar dalam ingatan, atau karena apa..
Tapi pastinya, ayat ini membuat gua tercenung.. ayat yang diambil dari kitab Roma.
Roma 4:20 -> Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
Roma 4:21 -> dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Kedua ayat di atas itu berhubungan dengan Abraham yang dijanjikan Tuhan bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, padahal di usianya yang kira-kira seratus tahun itu, Abraham belum mempunyai satu keturunanpun dan lagi Sara, istrinya, sudah tidak lagi haid yang mana artinya menurut kacamata manusia ituu.. amat sangat tidak mungkin bagi Abraham untuk bisa menimang seorang anak.
Tapi apakah Abraham menjadi bimbang akan apa yang dijanjikan Tuhan?
Tidak.. Abraham mengetahui secara pasti bahwa Allah pasti akan menggenapi apa yang dijanjikanNya. Dia bukan Allah yang mudah berubah pendapat dan hati karena Dia tidak pernah berubah.
Hal ini mengingatkan gua betapa seringkali kita itu terpaku akan situasi dan kondisi yang sedang kita alami. Satu yang seringkali kita lupa ituu.. baik situasi maupun kondisi saat ini itu bukanlah sesuatu yang permanen, melainkan hanya kondisi yang sementara saja yang mana artinya amat sangat terbuka kesempatan bahwa dalam hitungan waktu, keadaan bisa berbalik sampai seratus delapan puluh derajat, tanpa pemberitahuan sebelumnya!
Jadi? Tidak pada tempatnya apabila kita melepaskan harapan dalam hidup kita hanya karena kita sedang berada dalam situasi yang buruk, kondisi di mana segala pintu terasa sedang tertutup tanpa mau menyisakan celah sedikitpun untuk dapat kita lalui.
Karena bila kita melepaskan harapan maka itu artinya kita hanya fokus melihat apa yang terlihat oleh mata, akan sebuah 'realita' kehidupan yang tidak permanen sifatnya, akan sebuah kondisi yang rapuh.
Sementara harapan? Harapan itu sendiri berkaitan dengan iman dan iman itu berhubungan dengan sesuatu yang belum kita lihat dengan mata jasmani kita namun kita meyakini dengan mata rohani itu bahwa apa yang kita nantikan itu ada di depan sana, di jalan yang sedang kita tempuh.
Terkadang terasa amat sangat sulit untuk tetap mempertahankan harapan itu masih bertumbuh dan tidak mati dalam diri kita, terutama ketika apa yang tersuguh di depan mata dan mau tidak mau harus kita lalui itu amat sangat bertentangan dengan apa yang kita harapkan terjadi dalam kehidupan kita.
Bagaimana jika harapanmu adalah mendapatkan ketenangan baik dalam hati maupun dalam kehidupanmu di antara orang2 sekitar, namun yang terjadi adalah justru pertengkaran demi pertengkaran yang makin sering terjadi?
Tidakkah hidup terasa mempermainkan? Bukannya ketenangan yang sedikit demi sedikit tumbuh di dalam hati, 'kenyataannya' malah ketidaktenangan yang kita dapati.
Mau ngga mau gua kembali teringat akan sesuatu yang gua dapatkan sejak bertahun2 silam.. sometimes all you have to do is just.. hold on.. a little bit longer.. until all those bumpiness is over and you get to see the light again after being caught in the dark for some time.
Dunia terus berputar.. akan selalu ada matahari setelah hujan reda. Siang harus selalu mempersilahkan malam datang menjelang dan matahari harus selalu memberikan kesempatan kepada bulan dan bintang untuk bergantian menghiasi langit.
"Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan." (Roma 4:20-21)
Kita ini adalah anak2 keturunan Abraham, jika Abraham telah memberikan contoh yang amat sangat baik, masakan kita tidak mau mengikuti teladannya ini? ;)
Jangan lagi bimbang karena ketidakpercayaan hanya karena faktor keadaan sementara yang kita perlakukan seakan2 itu sesuatu yang permanen sifatnya dan tidak mungkin berubah!
Peganglah selalu janji Tuhan dengan penuh keyakinan dan iman karena Tuhan tidak pernah ingkar janji dan Ia berkuasa untuk menggenapi janji2Nya.
Happy Sundayy ;)
Topic ended : Minggu, 15 Mei 2011 (10:54 pm)
-Indah-
No comments:
Post a Comment