Gambar diambil dari : koleksi pribadi
Topic starter : Jumat, 28 Oktober 2011 (1:29 pm)
Huaa.. gua patut bergembira hati karena mood baca gua belakangan ini yang udah kelamaan bangets drop dead gorgeous eehh mulai menggeliat kembali ke level yang rada normalan dikits, ahahaha..
Jadilah dalam rangka merayakan kembalinya semangat membaca, gua akan menayangkan review atau apapun namanya, pastinya isinya soal pendapat bercampur ringkasan dari buku yang gua baca :p
Yang mendapat kesempatan untuk dibahas di edisi postingan kali ini adalah buku berjudul "Flat Stanley" karangan Jeff Brown.
Flat Stanley? Itu nama sebenarnya? Tentu bukan, namanya Stanley Lambchop, julukan "Flat Stanley" sendiri didapatkan setelah suatu pagi Stanley terbangun dan tubuhnya menjadi gepeng karena tertimpa bulletin board saat tidur!
Dokter yang diminta memeriksa Stanley hanya bisa bilang, "Sometimes we doctors, beside all our years of training and experience, can only marvel at how little we really know."
Tapi Stanley tidak ada waktu untuk berduka karena bentuk tubuhnya yang baru ini membawanya ke dalam berbagai petualangan yang hanya bisa dijalaninya setelah bertubuh gepeng.
Seperti misalnya keluar masuk rumah melalui kolong pintu, jadi kaga perlu repot2 membuka dan menutup pintu. Dan lagi ketika cincin nyokapnya terjatuh ke dalam selokan, Stanley bisa mengambilkannya. Ayahnya juga bisa menggulung tubuh Stanley untuk kemudian menjinjingnya sementara tangannya yang bebas bisa digunakan untuk menggandeng Arthur, adik Stanley.
Arthur sempat merasa kesal dan iri akan perhatian yang didapatkan Stanley dengan tubuh barunya itu namun Stanley memainkan perannya sebagai kakak yang baik dan mengusulkan Arthur untuk menggunakannya sebagai layangan sehingga untuk sementara perhatian beralih pada Arthur dengan layang2nya yang besar dan tampak demikian hidup.
Berkat tubuh barunya pula Stanley dapat membantu penangkapan gerombolan pencurian di Famous Museum of Art!
Tapi segala sesuatu selalu ada sisi enak dan ngga enaknya, demikian juga halnya yang dialami Stanley.
Stanley sempat mengeluh ke orangtuanya, "It's the other kids I'm mostly mind," he said, "They don't like me anymore because I'm different. Flat."
"Shame on them," Mrs. Lambchop said. "It is wrong to dislike people for their shapes. Or their religion, for that matter, or the color of their skin."
Gua pikir kalimat di atas itu kalimat yang mantaps untuk diselipkan di buku cerita yang targetnya adalah untuk dibaca anak2 karena pesan yang terkandung di dalamnya itu kereenn!
Tapi keadaan ini pula yang kembali mendekatkan Stanley dengan Arthur yang menghibur Stanley yang tampak amat murung dengan kondisi badannya yang tidak lagi dirasakannya sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Tiba2 Arthur mempunyai ide dan berkat yang dilakukannya itu, tubuh Stanley kembali normal, yeaahh.. dan cerita ini pun berakhir dengan bahagia :D
Dengan berakhirnya cerita Flat Stanley, maka berakhir pula pembahasan tentang nih buku, haha..
"Flat Stanley" pertama terbit di tahun 1964 dan telah ada beberapa seri lainnya yang menceritakan tentang petualangan yang dialami oleh Stanley tapi gua belon baca sih.
Okee dokee.. met menikmati hari Jumat dan sampai jumpa di edisi postingan berikutnya yang masih belon jelas akan membahas soal apaan, ahahahaha :p
Topic ended : Jumat, 28 Oktober 2011 (2:53 pm)
-Indah-
No comments:
Post a Comment