Gambar diambil dari :
http://www.highsierralighting.com/data/categoryimages/Flex-SMD-Flexible-Strip-Light%5B1%5D.jpg
Topic starter : Selasa, 9 Februari 2010 (12:49 pm)
Dipikir2 lucu juga yaa.. betapa kadang obrolan ngalor ngidul itu bisa bikin kita jadi mikir tentang sesuatu hal yang sebenernya penting cuman jarang diangkat ke permukaan, ahahaha :p
Main question of the day :
"Do we really need to be more flexible just to be able to blend in into the society?"
Yupp.. itu pertanyaan putus asa-nya si Michelle pas kita jalan2 kemaren ini sambil duduk2 makan and ngobrol.
Well.. Michelle itu termasuk tipe yang rada kaku sih.
Atau dalam bahasa yang lebih enak didengar ituu.. lebih megang prinsip, hihihi :p
Terus dia bilang : apa gua harus lebih fleksibel ya biar lebih bisa nyampur ama orang baru? Tapii.. in a way gua ngga pengen juga mengkompromikan apa yang gua pikir bener hanya supaya diterima oleh orang lain.
Pada saat dia ngomong itu sih gua cuman manggut2, hahaha.. baru beberapa hari kemudian, tepatnya hari ini pas tadi gua lagi mo ke wc, aww.. have I told you that bathroom is such an inspirational place for me?
Ntahlahh.. mungkin kamar mandi itu punya magnet tersendiri yang bikin inspirasi itu betah nyantol di sana, hihihi.. sayangnya kaga punya jadwal khusus sih jam berapa aja ngendonnya, coba kalo ada and ditempel di pintu githu, jadinya khan pada jam2 kunjungannyaa gua bisa nongkrong dengan tenang sambil megang notes and bolpen, ahahaha..
Back backk.. sebelon lupa tadi mo ngomongin apaan :p
Omongan Michelle itu mengingatkan gua akan serenity prayer.
(thanks, G, buat copas-an doanya, hihihi :D)
Untuk versi lengkapnya bisa liat ke :
http://www.cptryon.org/prayer/special/serenity.html
Karena gua cuman akan copas yang sering gua denger aja..
"God grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can and wisdom to know the difference"
And tadii.. di kamar mandii.. those words just strucked me..
Bukankah apa yang ditulis di atas itu udah mencakup semuanya?
Semuaa.. semua hal, termasuk pertanyaan Michelle itu.
Nope, there's nothing wrong in being flexible and there's nothing wrong in being not flexible, too..
The point is.. we should know when to be flexible and when to hold firmly things that we believe in the most!
And ini yang paling penting!!
Jangan sampe kebolak balik!!
There are things that we can change and there are things that we cannot, and we must be wisely enough not to get in the wrong battlefields in fighting the unchangeable things and let go the things we surely can change!!
Ini penting.. penting bangets!
And gua rasa ituu.. itu yang beberapa waktu belakangan ini selalu datang tiap kali gua mosting, hahaha..
How to know the difference between two options? :p
Supaya jangan sampe kebolak balik dan malah melepaskan apa yang penting untuk mempertahankan yang sebenernya yaa ngga penting2 amat githu lhoo.
Apakah segitu pentingnya mempermasalahkan cara seseorang memencet odol sehingga melupakan semua kebaikannya yang rela berhujan2an ria demi menjemput kita yang musti lembur?
Apakah segitu pentingnya mempermasalahkan jarangnya seseorang mengucapkan kata cinta sementara dirinya itu udah terbukti rela menembus amukan kerusuhan hanya untuk menjemput elo yang kala itu masih belon jadi apa2nya?
Kalo hanya fokus ke kekurangan yang ada dalam diri orang lain, kapan kelarnyaa? Karena orang itu akan selalu punya nilai minus di mata kita!
Tapii.. coba donks stop for a moment to think.. akan semua kebaikannya.. masa sih ngga ada satupun?
Apa emang yang ada di luaran sana itu lebih baik dari yang ada dalam genggaman?
Apa mungkin bukannya apa yang kita miliki itu kurang, tapii.. kita aja yang kurang mensyukurinya?
Huehehehe.. ini postingan udah melenceng dari niatan awal mosting, wakakakakak..
Jadii.. yukk marii langsung salam penutup aja dhee!
Take time.. take time to evaluate and make priority in your life.
Pertahankan apa yang emang penting and belajar untuk melepaskan apa yang ngga penting, karena untuk membawa semuanya itu terkadang terlalu melelahkan boo!
Ibaratnya aja nih yaa lagi jalan2 dhe ke luar kota or ke luar negeri terus mampir ke toko souvenir.
Kalo nurutin keinginan seehh pengennya tuh satu toko diborong, karenaa.. belon tentu sepanjang sisa hidup kita tuh bakal balik lagi ke tempat ituu..
Tapii.. sometimes we have to be realistic.
Kalo tuh toko mo diborong semua isinyaa.. siapa yang mo gotong2 tuh barangg?! Huahahahaha..
Belon lagii.. emang toko nenek moyang eloo yang bisa ngambil barang gratisan tanpa perlu bayar?! Yakiinn mo ngabisin sekian banyak hanya untuk souvenir yang belon tentu disuka?!
Please dhee.. lagiann.. ini juga baru masuk satu toko githu lhoo.. masih banyaaaaaakk toko2 lain yang mungkin menawarkan souvenir yang lebih bagus dengan harga yang lebih otree :p
So?
Just buy yang paling disuka terus tutup mata terhadap sisanya.
Kok jadi nyasar ke acara belanja yaa?! Wakakakakakak :p
Topic ended : 9 Februari 2010 (1:26 pm)
-Indah-
the soul traveller
Dipikir2 lucu juga yaa.. betapa kadang obrolan ngalor ngidul itu bisa bikin kita jadi mikir tentang sesuatu hal yang sebenernya penting cuman jarang diangkat ke permukaan, ahahaha :p
Main question of the day :
"Do we really need to be more flexible just to be able to blend in into the society?"
Yupp.. itu pertanyaan putus asa-nya si Michelle pas kita jalan2 kemaren ini sambil duduk2 makan and ngobrol.
Well.. Michelle itu termasuk tipe yang rada kaku sih.
Atau dalam bahasa yang lebih enak didengar ituu.. lebih megang prinsip, hihihi :p
Terus dia bilang : apa gua harus lebih fleksibel ya biar lebih bisa nyampur ama orang baru? Tapii.. in a way gua ngga pengen juga mengkompromikan apa yang gua pikir bener hanya supaya diterima oleh orang lain.
Pada saat dia ngomong itu sih gua cuman manggut2, hahaha.. baru beberapa hari kemudian, tepatnya hari ini pas tadi gua lagi mo ke wc, aww.. have I told you that bathroom is such an inspirational place for me?
Ntahlahh.. mungkin kamar mandi itu punya magnet tersendiri yang bikin inspirasi itu betah nyantol di sana, hihihi.. sayangnya kaga punya jadwal khusus sih jam berapa aja ngendonnya, coba kalo ada and ditempel di pintu githu, jadinya khan pada jam2 kunjungannyaa gua bisa nongkrong dengan tenang sambil megang notes and bolpen, ahahaha..
Back backk.. sebelon lupa tadi mo ngomongin apaan :p
Omongan Michelle itu mengingatkan gua akan serenity prayer.
(thanks, G, buat copas-an doanya, hihihi :D)
Untuk versi lengkapnya bisa liat ke :
http://www.cptryon.org/prayer/special/serenity.html
Karena gua cuman akan copas yang sering gua denger aja..
"God grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can and wisdom to know the difference"
And tadii.. di kamar mandii.. those words just strucked me..
Bukankah apa yang ditulis di atas itu udah mencakup semuanya?
Semuaa.. semua hal, termasuk pertanyaan Michelle itu.
Nope, there's nothing wrong in being flexible and there's nothing wrong in being not flexible, too..
The point is.. we should know when to be flexible and when to hold firmly things that we believe in the most!
And ini yang paling penting!!
Jangan sampe kebolak balik!!
There are things that we can change and there are things that we cannot, and we must be wisely enough not to get in the wrong battlefields in fighting the unchangeable things and let go the things we surely can change!!
Ini penting.. penting bangets!
And gua rasa ituu.. itu yang beberapa waktu belakangan ini selalu datang tiap kali gua mosting, hahaha..
How to know the difference between two options? :p
Supaya jangan sampe kebolak balik dan malah melepaskan apa yang penting untuk mempertahankan yang sebenernya yaa ngga penting2 amat githu lhoo.
Apakah segitu pentingnya mempermasalahkan cara seseorang memencet odol sehingga melupakan semua kebaikannya yang rela berhujan2an ria demi menjemput kita yang musti lembur?
Apakah segitu pentingnya mempermasalahkan jarangnya seseorang mengucapkan kata cinta sementara dirinya itu udah terbukti rela menembus amukan kerusuhan hanya untuk menjemput elo yang kala itu masih belon jadi apa2nya?
Kalo hanya fokus ke kekurangan yang ada dalam diri orang lain, kapan kelarnyaa? Karena orang itu akan selalu punya nilai minus di mata kita!
Tapii.. coba donks stop for a moment to think.. akan semua kebaikannya.. masa sih ngga ada satupun?
Apa emang yang ada di luaran sana itu lebih baik dari yang ada dalam genggaman?
Apa mungkin bukannya apa yang kita miliki itu kurang, tapii.. kita aja yang kurang mensyukurinya?
Huehehehe.. ini postingan udah melenceng dari niatan awal mosting, wakakakakak..
Jadii.. yukk marii langsung salam penutup aja dhee!
Take time.. take time to evaluate and make priority in your life.
Pertahankan apa yang emang penting and belajar untuk melepaskan apa yang ngga penting, karena untuk membawa semuanya itu terkadang terlalu melelahkan boo!
Ibaratnya aja nih yaa lagi jalan2 dhe ke luar kota or ke luar negeri terus mampir ke toko souvenir.
Kalo nurutin keinginan seehh pengennya tuh satu toko diborong, karenaa.. belon tentu sepanjang sisa hidup kita tuh bakal balik lagi ke tempat ituu..
Tapii.. sometimes we have to be realistic.
Kalo tuh toko mo diborong semua isinyaa.. siapa yang mo gotong2 tuh barangg?! Huahahahaha..
Belon lagii.. emang toko nenek moyang eloo yang bisa ngambil barang gratisan tanpa perlu bayar?! Yakiinn mo ngabisin sekian banyak hanya untuk souvenir yang belon tentu disuka?!
Please dhee.. lagiann.. ini juga baru masuk satu toko githu lhoo.. masih banyaaaaaakk toko2 lain yang mungkin menawarkan souvenir yang lebih bagus dengan harga yang lebih otree :p
So?
Just buy yang paling disuka terus tutup mata terhadap sisanya.
Kok jadi nyasar ke acara belanja yaa?! Wakakakakakak :p
Topic ended : 9 Februari 2010 (1:26 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment