http://darevan.wordpress.com/2009/12/14/d-loops/
Topic starter : Jumat, 5 November 2010 (6:32 am)
Nah kalo untuk kesimpulan yang satu ini gua dapatkan semalam di area parkir sebuah supermarket dekat rumah, huahahaha..
Jadi semalam itu khan gua ama Priscilla ke supermarket and seperti biasa kita itu selalu turun di area tangga menuju tuh supermarket sementara sopir gua nyari parkiran and nanti nunggu di tangga depan pintu.
Nah naahh.. pas gua turun kemaren ituu.. paaass di area sebelah tangga itu ada satu parkiran kosong and you know what.. sopir gua langsung nyelonong aja lhoo, kaga masuk ke tuh lahan parkir yang kosong, saking konsennya melihat lahan parkir favoritnya yang ada di luar areal supermarket, wakakakakak :p
And abis belanja obat, pas jalan balik ke mobil, gua jadi kepikiran something..
"When you focus too much on distant chances, you might as well miss the closer opportunity!"
Sama seperti sopir gua yang dari sejak masuk ke area supermarket itu belon apa2 udah langsung bilang, "Jam segini mah parkiran rame, pasti ngga dapat di dalam karena jam-nya barengan ama jam orang senam."
Nah nahh.. dengan terlebih dulu meng-klaim bahwa lahan parkir pasti pada penuh semua jadinya lebih ngga aware ketika ada lahan kosong yang bisa ditempatin karena dipikir udah pasti penuh semua jadinya main nyelonong aja tanpa memperhatikan dengan lebih jelas keadaan sekitarnya.
Perhatiin dhe, pasti beda bangets ama orang yang emang niat mencari tempat parkir, pastinya khan dia akan berjalan pelan2 terus celingak celinguk ke kanan and ke kiri dan tadaa.. begitu menemukan satu spot kosong, dengan bergegas akan beranjak ke arah sana supaya ngga keduluan ama mobil lain yang sama2 mencari tempat parkir juga!
And you know what, hal ini kembali membawa gua pada prinsip mengenai keseimbangan..
"Carilah maka engkau akan menemukan!"
Untuk dapat menemukan sesuatu, terlebih dahulu kita harus mencarinya, karena tanpa mencari, kita ngga bisa bilang bahwa kita telah menemukannya.
Sama seperti jawaban itu bukanlah sebuah jawaban tanpa adanya sebuah pertanyaan.
Hanya dengan mencari maka kita akan dibukakan mata untuk mengenali sesuatu sebagai sebuah kesempatan untuk menemukan apa yang sedang kita cari itu.
Jadi kembali teringat akan sebuah quotes..
"One man's trash might be another man's treasure!"
Padahal bendanya itu sama khan, kenapa juga bagi yang satu dianggap sampah sementara bagi yang lainnya justru merupakan sebuah harta karun?
Apa karena orang yang pertama itu ngga bisa mengenali sebuah harta karun? Gua rasa ngga githu juga kali yaa.. tapi lebih karena orang pertama itu ngga membutuhkan hal itu makanya dia ngga bisa melihatnya sebagai sesuatu yang berharga.
Sama seperti orang yang ngga butuh permata, karena fokusnya itu bukan pada batu2an jenis permata jadi dia khan ngga mendalami karakteristik batu permata itu seperti apa, maka ketika mungkin menemukan berlian di pinggir jalan sekalipun, dia hanya akan melihatnya sekilas, memungutnya karena sesuatu yang berkilau itu biasanya lebih menarik perhatian, mengamatinya sejenak untuk kemudian kembali membuangnya karena bukan itu yang dia cari.
*kecuali untuk tipe kolektor yang sayang membuang barang mungkin tuh berlian akan dia kantongin and bawa pulang untuk kemudian ditumpuk dengan barang2 temuan lainnya tanpa menyadari nilainya yang tinggi, wakakakak :p*
Carilah.. maka engkau akan menemukan..
Hmm.. Indah, apa yang engkau inginkan? Hal apa yang menjadi your heart's truly desires? Kenalilah keinginan itu dan mulailah mencarinya karena hanya dengan mencari maka engkau akan menemukannya.. jika ngga tau apa yang dicari, maka andai hal itu ada di depan mata sekalipun, elo ngga akan mengenalinya sebagai sesuatu yang selama itu elo nanti2kan!
Hmm.. hmm.. betapa banyaknya hal yang menarik di dunia ini ya, huahahaha :p
Topic ended : Jumat, 5 November 2010 (7:03 am)
-Indah-
Nah kalo untuk kesimpulan yang satu ini gua dapatkan semalam di area parkir sebuah supermarket dekat rumah, huahahaha..
Jadi semalam itu khan gua ama Priscilla ke supermarket and seperti biasa kita itu selalu turun di area tangga menuju tuh supermarket sementara sopir gua nyari parkiran and nanti nunggu di tangga depan pintu.
Nah naahh.. pas gua turun kemaren ituu.. paaass di area sebelah tangga itu ada satu parkiran kosong and you know what.. sopir gua langsung nyelonong aja lhoo, kaga masuk ke tuh lahan parkir yang kosong, saking konsennya melihat lahan parkir favoritnya yang ada di luar areal supermarket, wakakakakak :p
And abis belanja obat, pas jalan balik ke mobil, gua jadi kepikiran something..
"When you focus too much on distant chances, you might as well miss the closer opportunity!"
Sama seperti sopir gua yang dari sejak masuk ke area supermarket itu belon apa2 udah langsung bilang, "Jam segini mah parkiran rame, pasti ngga dapat di dalam karena jam-nya barengan ama jam orang senam."
Nah nahh.. dengan terlebih dulu meng-klaim bahwa lahan parkir pasti pada penuh semua jadinya lebih ngga aware ketika ada lahan kosong yang bisa ditempatin karena dipikir udah pasti penuh semua jadinya main nyelonong aja tanpa memperhatikan dengan lebih jelas keadaan sekitarnya.
Perhatiin dhe, pasti beda bangets ama orang yang emang niat mencari tempat parkir, pastinya khan dia akan berjalan pelan2 terus celingak celinguk ke kanan and ke kiri dan tadaa.. begitu menemukan satu spot kosong, dengan bergegas akan beranjak ke arah sana supaya ngga keduluan ama mobil lain yang sama2 mencari tempat parkir juga!
And you know what, hal ini kembali membawa gua pada prinsip mengenai keseimbangan..
"Carilah maka engkau akan menemukan!"
Untuk dapat menemukan sesuatu, terlebih dahulu kita harus mencarinya, karena tanpa mencari, kita ngga bisa bilang bahwa kita telah menemukannya.
Sama seperti jawaban itu bukanlah sebuah jawaban tanpa adanya sebuah pertanyaan.
Hanya dengan mencari maka kita akan dibukakan mata untuk mengenali sesuatu sebagai sebuah kesempatan untuk menemukan apa yang sedang kita cari itu.
Jadi kembali teringat akan sebuah quotes..
"One man's trash might be another man's treasure!"
Padahal bendanya itu sama khan, kenapa juga bagi yang satu dianggap sampah sementara bagi yang lainnya justru merupakan sebuah harta karun?
Apa karena orang yang pertama itu ngga bisa mengenali sebuah harta karun? Gua rasa ngga githu juga kali yaa.. tapi lebih karena orang pertama itu ngga membutuhkan hal itu makanya dia ngga bisa melihatnya sebagai sesuatu yang berharga.
Sama seperti orang yang ngga butuh permata, karena fokusnya itu bukan pada batu2an jenis permata jadi dia khan ngga mendalami karakteristik batu permata itu seperti apa, maka ketika mungkin menemukan berlian di pinggir jalan sekalipun, dia hanya akan melihatnya sekilas, memungutnya karena sesuatu yang berkilau itu biasanya lebih menarik perhatian, mengamatinya sejenak untuk kemudian kembali membuangnya karena bukan itu yang dia cari.
*kecuali untuk tipe kolektor yang sayang membuang barang mungkin tuh berlian akan dia kantongin and bawa pulang untuk kemudian ditumpuk dengan barang2 temuan lainnya tanpa menyadari nilainya yang tinggi, wakakakak :p*
Carilah.. maka engkau akan menemukan..
Hmm.. Indah, apa yang engkau inginkan? Hal apa yang menjadi your heart's truly desires? Kenalilah keinginan itu dan mulailah mencarinya karena hanya dengan mencari maka engkau akan menemukannya.. jika ngga tau apa yang dicari, maka andai hal itu ada di depan mata sekalipun, elo ngga akan mengenalinya sebagai sesuatu yang selama itu elo nanti2kan!
Hmm.. hmm.. betapa banyaknya hal yang menarik di dunia ini ya, huahahaha :p
Topic ended : Jumat, 5 November 2010 (7:03 am)
-Indah-
No comments:
Post a Comment