Monday, November 29, 2010

Kampung Fiksi : Jika Aku (Lelaki)

 Gambar diambil dari :
http://cheryboom.blog.friendster.com/


Topic starter : Senin, 29 November 2010 (9:57 pm)

Jika aku seorang lelaki, aku akan memperlakukan wanitaku dengan penuh hormat dan kelembutan. Bagaimana mungkin aku bisa memperlakukan wanitaku dengan kasar karena wanitaku mengingatkanku pada ibuku yang telah mempertaruhkan nyawa demi melahirkanku.

Bukan berarti aku dan wanitaku tidak akan pernah bertengkar tetapi betapapun hebatnya adu kata di antara kami, aku tidak akan pernah melayangkan tanganku untuk membungkam kata-kata pedas yang keluar dari mulut mungilnya, ataupun mendaratkan pukulan di sekujur tubuh wanitaku yang akan biru lebam keesokan harinya dan membuatnya harus mencari beribu macam alasan untuk menutupi kelakuan burukku. Tanganku hanya akan aku gunakan untuk membelai dan memeluk wanitaku serta menggunakan jari jemariku untuk memijatnya di kala lelah.

Jika aku seorang lelaki, aku tidak akan memperlakukan wanita yang kupanggil sebagai istriku bagaikan budak belian yang bebas kuperlakukan dengan semena-mena hanya karena wanitaku tidak mau melakukan apa yang kuperintahkan kepadanya.

Tetapi aku akan memberikan pengertian sebesar-besarnya kepada wanitaku dan belajar mendengarkan apa yang menjadi keinginannya bukannya terus menerus hanya memaksakan keinginanku.

Jika aku seorang lelaki, bila aku membuat airmata jatuh dari mata wanitaku, aku tidak akan segan-segan meminta maaf dan bukan malah menghardiknya dengan kata-kata kasar untuk menutupi kejengahanku ketika menyadari bahwa aku memang salah dan wanitaku berkata benar. Wanitaku akan menjadi separuh jiwaku yang mana bila aku menyakiti dirinya berarti aku juga menyakiti diriku sendiri.

Jika aku seorang lelaki, janji setia yang kuucapkan kepada wanitaku akan aku pegang teguh di manapun aku, bukan hanya ketika aku sedang ada dalam pengawasan mata elangnya yang seringkali menangkap kejanggalan dari perubahan tingkah lakuku. Apa yang keluar dari mulutku harus dapat aku pertanggungjawabkan kepada wanitaku dan bukan hanya sekedar menjadi janji kosong belaka.

Jika aku seorang lelaki, bukan lilin, coklat ataupun mawar merah yang kujadikan lambang cintaku kepada wanitaku. Tetapi ketika wanitaku menatap ke dalam mataku, di sanalah dia bisa melihat sebuah cinta yang tidak akan pernah luntur oleh waktu, cinta yang telah teruji melalui berbagai macam badai kehidupan yang menerpa kehidupan antara aku dan wanitaku, cinta yang tidak hanya sekedar berbalutkan kata-kata semanis madu namun pada kenyataannya mengandung racun yang mencelakakan wanitaku.

Namun cintaku pada wanitaku adalah cinta yang sejalan antara kata yang berhamburan dari mulutku selaras dengan kelakuan dan perlakuanku pada wanitaku, wanita yang kebahagiaannya adalah kebahagiaanku sehingga aku akan mengupayakan yang terbaik untuk memastikan bahwa wanitaku berbahagia selama menjalani hidup bersamaku.

~.*.~

Sebutir airmata jatuh ke permukaan kertas yang sedari tadi dipenuhi goresan tinta yang dengan jelas menunjukkan pergolakan emosi dari sang penulis yang dengan kasar langsung menghapus airmata itu dari pipinya dan menahan butiran selanjutnya agar tidak turun menyusul kemudian.

~.*.~

Tetapi apa daya aku terlahir sebagai seorang wanita yang kadang hanya bisa menerima semua perlakuan dari lelaki yang telah mengikatku dengan janji sehidup semati tidak hanya di hadapan orangtua, sahabat dan kerabat tapi yang terlebih adalah di hadapan Sang Pencipta.

Tetapi aku.. aku berjanji apabila aku terlahir kembali dan di kehidupan berikutnya aku terlahir sebagai seorang lelaki, aku tidak akan memperlakukan wanitaku bagaikan barang tidak berharga.

Karena di satu masa dalam kehidupanku, aku terlahir sebagai wanita yang diperlakukan bagai sampah oleh orang terdekat yang bersamanya aku akan menghabiskan sisa hidupku.

Namun aku tau aku berharga.

Ya.. aku berharga..

~.*.~

Sambil komat kamit mengulang kalimat terakhir itu terus menerus untuk meyakinkan dirinya sendiri, sang penulis menutup diarinya dan menyimpannya di bawah ranjang supaya suaminya tidak akan menemukannya.

Topic ended : Senin, 29 November 2010 (10:44 pm)

-Indah-

No comments:

Post a Comment