Gambar diambil dari :
http://fireplacedoorsguru.com/fireplace-mantels/fireplace-mantel-shelves/
Topic starter : Rabu, 10 November 2010 (5:43 pm)
Well.. sebenernya sih gua kaga tau apa judul forward-an kali ini, ahahaha.. berhubung gua juga dengernya di radio di penghujung acara sebelon radio itu menghilang dari udara karena jam siarannya udah abis :p
Tapi setelah gua pikir2 sepertinya judul di atas itu yang paling pas untuk menggambarkan isi forward-an..
Marii.. kita mulai ajaa..
~.*.~
"You Say It Best When You Say Nothing At All"
(Sumber : dari cerita penutup sebuah siaran radio)
Alkisah di suatu kota di negeri yang mempunyai 4 musim, tinggallah seorang pria yang rajin beribadah tiap Minggu pasti dia nongol di gereja untuk mengikuti kebaktian.
Sampai suatu saat, ntah dikarenakan hal apa, si pria ini mulai mangkir hingga akhirnya selama sekian bulan tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di gereja lagi.
Bukannya tidak ada yang berusaha mengajaknya kembali tapi semua yang mencoba selalu gagal menariknya untuk kembali beribadah bersama di hari Minggu.
Hingga suatu malam seorang pendeta setempat memutuskan untuk mengunjungi sang pria ini, untuk mengetahui bagaimana kabar dirinya. Kala itu sudah memasuki musim dingin, dengan suhu yang makin menurun dari hari ke hari dan tubuh yang memakai baju sekian lapis untuk menahan udara dingin yang menggigit, pendeta itu mengetuk pintu rumah sang pria.
Tok tok tookk..
Hening. Tidak ada jawaban.
Pendeta itu kembali mengetuk pintu sambil sesekali menggosokkan tangannya untuk memberi kehangatan. Terdengar suara langkah menghampiri pintu kemudian pintu itu terbuka dan sang pendeta bersalaman dengan sang pendeta untuk kemudian sang pria mempersilahkan sang pendeta masuk dan duduk di dekat perapian.
Mereka berdua hanya duduk dalam diam tanpa sepatah katapun terucap dari kedua belah pihak.
Setelah diam sekian lama, sang pendeta berdiri dan mendekati perapian untuk kemudian mengambil tongkat pencapit lalu mengambil sebatang kayu bakar dari perapian dan memisahkannya dari tumpukan kayu bakar lainnya yang sama2 sedang terbakar.
Kayu yang terpisah itu awalnya masih tetap menyala untuk kemudian apinya mulai meredup sebelum akhirnya padam sama sekali.
Kedua manusia yang duduk dalam satu ruangan itu masih tidak bertukar kata.
Setelah beberapa saat, pendeta itu kembali berdiri dan mengambil kembali tongkat capitan dan mengembalikan kayu bakar yang telah padam itu kembali pada kumpulannya.
Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya kayu tersebut kembali terbakar dan berdansa dalam geliat api yang bergelora.
Pendeta itu berdiri di depan perapian dan menjulurkan tangannya supaya terasa hangat untuk kemudian berpaling dan tersenyum ke arah sang pria dan pamit pulang, lagi2 tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Ketika pendeta itu hendak membuka pintu dan keluar dari rumah tersebut, sang pria tiba2 berkata, "Pak Pendeta, terima kasih atas khotbah Bapak yang sangat berapi2!".
Pendeta itu kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan memasang topi di kepalanya kemudian melilitkan syal di lehernya dan berjalan pulang sambil bersiul kecil. Dalam hatinya ia yakin bahwa pria yang terhilang tersebut pasti akan kembali ditemukannya dalam acara kebaktian di hari Minggu nanti.
~.*.~
Sometimes in life.. we talk too much without meaning while at time we say it best when we say nothing at all..
*biar nyambung ama judul, wakakakak :p*
Jadi keinget lagi ama apa yang gua denger di radio beberapa malam yang lalu pas semalam chat ama temen gua and membahas soal "Rajin ke gereja tiap Minggu itu belon tentu menjamin orang jadi benar!".
Hmm.. emang bener sih apa yang temen gua bilang itu, ahahaha.. ngga semua orang yang rajin menyetorkan muka di gereja itu kelakukannya di luaran sana itu 'benar'.
Tapi gua rasa poin postingan di atas bukan itu dhe, ahahaha..
Gua jadi teringat ama cerita temen gua beberapa waktu lalu. Jadi ceritanya temennya dia itu baru bergabung di suatu komunitas kecil gereja githu dhe, gua lupa istilahnya apa sih? Komsel? Yaa.. pokoknya yang semacam itu dhe yang isinya anak2 muda semuaa..
Naahh.. temennya temen gua ini, sebut aja namanya Suze, dia ngeluh ke Sheryl, "Gua pikir ya, Ryl, yang namanya komsel itu kita akan saling menguatkan, buat jadi tempat curhat dalam komunitas yang lebih kecil dan akrab terus nanti saling mendukung dan mendoakan, tapi kok ini malah acaranya makan2 mulu yaa? Malah ngomonginnya gadget muluu.. gua jadi ngerasa out of place!"
Ahahaha..
Well.. mungkin tergantung komsel-nya juga kali yaa, soalnya gua inget curhatan salah satu temen gua beberapa bulan silam ketika dia bilang dia itu kangen bangets ama komsel yang biasa dia ikutin semasa dia belon married, karena komsel-nya benar2 jalan, di komsel tersebut itu tiap anggota bebas cerita mengenai masalah mereka dan nanti anggota2 lainnya akan mendoakan orang yang curhat tersebut supaya dikuatkan.
Seperti dalam cerita di atas.. bila kita menjauhkan diri dari kelompok2 itu maka besar kemungkinan api dalam diri kita itu padam, karena semangat yang berkobar2 itu kadang menular lhoo!
Pernah ngga sih berasa mendapatkan energi positif ketika berada dekat dengan seseorang?
Bukan berarti kalo sendiri itu ngga bisa tetap mempertahankan supaya api itu tetap menyala dalam diri kita.. but let's just face it.. it's wayy harder to do that alone!
And belakangan ini gua merasakan bangets mendapatkan kekuatan hanya dengan menyanyi bersama2 dengan yang lain dalam suatu acara kebaktian, padahal yaa tetap aja prinsipnya gua-gua, elo-elo, ngga saling mengenal satu sama lain, ahahaha..
Cuman ya ituu.. dalam kebersamaan itu sendiri menawarkan suatu kekuatan, bahwa heyy.. apapun permasalahan yang kita sedang hadapi, Tuhan itu selalu memberikan penghiburan dan kekuatan lhoo.. tinggal masalahnya itu kadang yaa.. kita itu mo mencarinya apa kaga sih? Karena seringkali datangnya ituu bukan dengan lambaian tongkat ajaib, ahahaha..
Well, semoga gua ngga salah menangkap inti dari apa yang gua denger di radio itu, hihihi :p
Kalo ternyata gua salah menyimpulkan dan kalian manut aja dengan kesimpulan gua, yaa.. salah sendirii.. lha kok main nelan bulat2 aja seeh, bukannya mencerna setiap hal yang didengar ataupun dibaca, ahahaha..
Topic ended : Rabu, 10 November 2010 (6:34 pm)
-Indah-
Well.. sebenernya sih gua kaga tau apa judul forward-an kali ini, ahahaha.. berhubung gua juga dengernya di radio di penghujung acara sebelon radio itu menghilang dari udara karena jam siarannya udah abis :p
Tapi setelah gua pikir2 sepertinya judul di atas itu yang paling pas untuk menggambarkan isi forward-an..
Marii.. kita mulai ajaa..
~.*.~
"You Say It Best When You Say Nothing At All"
(Sumber : dari cerita penutup sebuah siaran radio)
Alkisah di suatu kota di negeri yang mempunyai 4 musim, tinggallah seorang pria yang rajin beribadah tiap Minggu pasti dia nongol di gereja untuk mengikuti kebaktian.
Sampai suatu saat, ntah dikarenakan hal apa, si pria ini mulai mangkir hingga akhirnya selama sekian bulan tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di gereja lagi.
Bukannya tidak ada yang berusaha mengajaknya kembali tapi semua yang mencoba selalu gagal menariknya untuk kembali beribadah bersama di hari Minggu.
Hingga suatu malam seorang pendeta setempat memutuskan untuk mengunjungi sang pria ini, untuk mengetahui bagaimana kabar dirinya. Kala itu sudah memasuki musim dingin, dengan suhu yang makin menurun dari hari ke hari dan tubuh yang memakai baju sekian lapis untuk menahan udara dingin yang menggigit, pendeta itu mengetuk pintu rumah sang pria.
Tok tok tookk..
Hening. Tidak ada jawaban.
Pendeta itu kembali mengetuk pintu sambil sesekali menggosokkan tangannya untuk memberi kehangatan. Terdengar suara langkah menghampiri pintu kemudian pintu itu terbuka dan sang pendeta bersalaman dengan sang pendeta untuk kemudian sang pria mempersilahkan sang pendeta masuk dan duduk di dekat perapian.
Mereka berdua hanya duduk dalam diam tanpa sepatah katapun terucap dari kedua belah pihak.
Setelah diam sekian lama, sang pendeta berdiri dan mendekati perapian untuk kemudian mengambil tongkat pencapit lalu mengambil sebatang kayu bakar dari perapian dan memisahkannya dari tumpukan kayu bakar lainnya yang sama2 sedang terbakar.
Kayu yang terpisah itu awalnya masih tetap menyala untuk kemudian apinya mulai meredup sebelum akhirnya padam sama sekali.
Kedua manusia yang duduk dalam satu ruangan itu masih tidak bertukar kata.
Setelah beberapa saat, pendeta itu kembali berdiri dan mengambil kembali tongkat capitan dan mengembalikan kayu bakar yang telah padam itu kembali pada kumpulannya.
Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya kayu tersebut kembali terbakar dan berdansa dalam geliat api yang bergelora.
Pendeta itu berdiri di depan perapian dan menjulurkan tangannya supaya terasa hangat untuk kemudian berpaling dan tersenyum ke arah sang pria dan pamit pulang, lagi2 tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Ketika pendeta itu hendak membuka pintu dan keluar dari rumah tersebut, sang pria tiba2 berkata, "Pak Pendeta, terima kasih atas khotbah Bapak yang sangat berapi2!".
Pendeta itu kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan memasang topi di kepalanya kemudian melilitkan syal di lehernya dan berjalan pulang sambil bersiul kecil. Dalam hatinya ia yakin bahwa pria yang terhilang tersebut pasti akan kembali ditemukannya dalam acara kebaktian di hari Minggu nanti.
~.*.~
Sometimes in life.. we talk too much without meaning while at time we say it best when we say nothing at all..
*biar nyambung ama judul, wakakakak :p*
Jadi keinget lagi ama apa yang gua denger di radio beberapa malam yang lalu pas semalam chat ama temen gua and membahas soal "Rajin ke gereja tiap Minggu itu belon tentu menjamin orang jadi benar!".
Hmm.. emang bener sih apa yang temen gua bilang itu, ahahaha.. ngga semua orang yang rajin menyetorkan muka di gereja itu kelakukannya di luaran sana itu 'benar'.
Tapi gua rasa poin postingan di atas bukan itu dhe, ahahaha..
Gua jadi teringat ama cerita temen gua beberapa waktu lalu. Jadi ceritanya temennya dia itu baru bergabung di suatu komunitas kecil gereja githu dhe, gua lupa istilahnya apa sih? Komsel? Yaa.. pokoknya yang semacam itu dhe yang isinya anak2 muda semuaa..
Naahh.. temennya temen gua ini, sebut aja namanya Suze, dia ngeluh ke Sheryl, "Gua pikir ya, Ryl, yang namanya komsel itu kita akan saling menguatkan, buat jadi tempat curhat dalam komunitas yang lebih kecil dan akrab terus nanti saling mendukung dan mendoakan, tapi kok ini malah acaranya makan2 mulu yaa? Malah ngomonginnya gadget muluu.. gua jadi ngerasa out of place!"
Ahahaha..
Well.. mungkin tergantung komsel-nya juga kali yaa, soalnya gua inget curhatan salah satu temen gua beberapa bulan silam ketika dia bilang dia itu kangen bangets ama komsel yang biasa dia ikutin semasa dia belon married, karena komsel-nya benar2 jalan, di komsel tersebut itu tiap anggota bebas cerita mengenai masalah mereka dan nanti anggota2 lainnya akan mendoakan orang yang curhat tersebut supaya dikuatkan.
Seperti dalam cerita di atas.. bila kita menjauhkan diri dari kelompok2 itu maka besar kemungkinan api dalam diri kita itu padam, karena semangat yang berkobar2 itu kadang menular lhoo!
Pernah ngga sih berasa mendapatkan energi positif ketika berada dekat dengan seseorang?
Bukan berarti kalo sendiri itu ngga bisa tetap mempertahankan supaya api itu tetap menyala dalam diri kita.. but let's just face it.. it's wayy harder to do that alone!
And belakangan ini gua merasakan bangets mendapatkan kekuatan hanya dengan menyanyi bersama2 dengan yang lain dalam suatu acara kebaktian, padahal yaa tetap aja prinsipnya gua-gua, elo-elo, ngga saling mengenal satu sama lain, ahahaha..
Cuman ya ituu.. dalam kebersamaan itu sendiri menawarkan suatu kekuatan, bahwa heyy.. apapun permasalahan yang kita sedang hadapi, Tuhan itu selalu memberikan penghiburan dan kekuatan lhoo.. tinggal masalahnya itu kadang yaa.. kita itu mo mencarinya apa kaga sih? Karena seringkali datangnya ituu bukan dengan lambaian tongkat ajaib, ahahaha..
Well, semoga gua ngga salah menangkap inti dari apa yang gua denger di radio itu, hihihi :p
Kalo ternyata gua salah menyimpulkan dan kalian manut aja dengan kesimpulan gua, yaa.. salah sendirii.. lha kok main nelan bulat2 aja seeh, bukannya mencerna setiap hal yang didengar ataupun dibaca, ahahaha..
Topic ended : Rabu, 10 November 2010 (6:34 pm)
-Indah-
No comments:
Post a Comment