Gambar diambil dari :
http://quizilla.teennick.com/user_images/F/FR/FRE/FreeThePain/1128190204_Understanding.JPG
Topic starter : Selasa, 19 Januari 2010 (1:50 pm)
Mungkin karena keseringan ngedenger orang bilang gini : udah nyoba pake "sepatu"-nya dia belon? sehingga secara ngga sadar udah ketanam dalam pikiran gua kalo orang yang more or less pernah berada dalam situasi yang sama, otomatis mustinya lebih bisa mengerti posisi orang lain yang sekarang ada dalam posisi yang pernah dialaminya itu.
Iya toh?
Tapii ternyataa.. ngga juga tuh!
Gua bertanya pada seseorang, "Gua ngga ngerti elo dhe. Sebenernya situasi yang dihadapi dia itu khan mirip ama elo, lagian elo berdua itu sebenernya sama. Kenapa sih elo ngga bisa lebih bersimpati akan keadaannya?!"
"Sama gimanaa? Enak aja gua disamain ama pasangannya dia!!"
Aihh, Buu..
Kalo yang elo maksudkan dengan "sama" itu harus sama persis blek tanpa ada bedanya sedikitpun yaa jelaaaasss.. mana mungkin!!
Karena kita berbeda, walau dalam beberapa hal kita sama, tetap aja akan ada perbedaan. Belon lagi kalo udah mulai interaksi ama orang lain ya tentu aja imposibile bangetss kalo sampe bisa mengalami hal2 yang sama persis tanpa ada satu perbedaan sedikit pun!
Itu sama sekalee ngga mungkin lha yauu!!
Tapii..
Look at the big picture!!
I can see how similar you are to that person.
Okay, elo berdua emang beda gender.
Tapii.. dia itu versi pria dari diri elo!
Can't you see that you both are going through the same "road"?
Well, I can, even if you can't.
Soo..
Gua ngga ngerti kenapa elo ngga bisa lebih bersimpati terhadap kondisi dia ya?
Padahal I bet kalo elo yang ditempatkan dalam posisi yang dihadapinya sekarang ini, you'll act the same way!
Karena apa?
Karena elo berdua itu mirip!
Serius.
Masa elo masih ngga nyadar juga sih?
Dari beberapa tahun yang lalu juga gua udah nyadar, walau gua ngga pernah bilang, kalo kalian berdua sudah bergerak melalui arah yang sama dengan pendahulu kalian, the road that I hope so much I won't be taken at all cost!
Soo.. sadly to say, I'm not that surprise when things get real ugly like this now.
Kalian mengatasinya dengan cara yang salah.
Tentu aja tentu ajaa..
Gua ngga bisa bilang cara gua adalah yang paling benar, ahahaha.. karena cara gua juga belon terbukti "manjur"-nya :p
But at least I know about my own fear, I know about my own tendency.. and I know history will repeat itself if I don't do anything to stop that from happening!
We carry on the same wounds.
Not totally the same for we interpret things differently but basically I know that we're hurt, even we want to admit that or not.
Huahahaha.. keasyikan main game jadi lupa ngelanjutin ngetik di sini dhee :p
Hmm..
Tapi ini bikin gua makin menyadari bahwa berempati terhadap orang lain itu emang luar biasa susah yaa boo!!
Karena sometimes kita yang udah pernah mengalami hal yang sama aja susah untuk mengerti "penderitaan" orang lain, gimana yang belon pernah "memakai sepatu" yang "sama" yaa?
Hmm..
Which leads me back to one thing..
One important thing which becomes more urgent from time to time..
Bahwa..
Penting untuk bisa ngerasa bahwa Tuhan itu selalu mau mendengarkan segala keluh kesah kita..
Penting untuk bisa tahu bahwa Dia peduli akan semua yang terjadi dalam hidup kita.
Penting untuk tahu bahwa Dia selalu ada kapanpun kita memerlukanNya.
Yaa.. penting untuk bisa merasakan dan mengingat semuanya itu, terutama when we're so very down and we feel like there's no one to talk to, there's no one who at least try to understand us without busily giving us advices and judgement..
Build personal relationship with Him.
Start now, before it's too late.
Karena kita ngga akan pernah tau kapan badai akan menghantam kehidupan kita yang dapat membuat kita kehilangan pegangan.
Jangan sampai lenyap tersapu ombak and mengikuti bisikan ngga jelas untuk "mengakhiri" semua penderitaan ini.
And sekarang gua mo back to game aahh, huahahaha :p
See yaa..
Topic ended : 19 Januari 2010 (2:47 pm)
-Indah-
the soul traveller
Mungkin karena keseringan ngedenger orang bilang gini : udah nyoba pake "sepatu"-nya dia belon? sehingga secara ngga sadar udah ketanam dalam pikiran gua kalo orang yang more or less pernah berada dalam situasi yang sama, otomatis mustinya lebih bisa mengerti posisi orang lain yang sekarang ada dalam posisi yang pernah dialaminya itu.
Iya toh?
Tapii ternyataa.. ngga juga tuh!
Gua bertanya pada seseorang, "Gua ngga ngerti elo dhe. Sebenernya situasi yang dihadapi dia itu khan mirip ama elo, lagian elo berdua itu sebenernya sama. Kenapa sih elo ngga bisa lebih bersimpati akan keadaannya?!"
"Sama gimanaa? Enak aja gua disamain ama pasangannya dia!!"
Aihh, Buu..
Kalo yang elo maksudkan dengan "sama" itu harus sama persis blek tanpa ada bedanya sedikitpun yaa jelaaaasss.. mana mungkin!!
Karena kita berbeda, walau dalam beberapa hal kita sama, tetap aja akan ada perbedaan. Belon lagi kalo udah mulai interaksi ama orang lain ya tentu aja imposibile bangetss kalo sampe bisa mengalami hal2 yang sama persis tanpa ada satu perbedaan sedikit pun!
Itu sama sekalee ngga mungkin lha yauu!!
Tapii..
Look at the big picture!!
I can see how similar you are to that person.
Okay, elo berdua emang beda gender.
Tapii.. dia itu versi pria dari diri elo!
Can't you see that you both are going through the same "road"?
Well, I can, even if you can't.
Soo..
Gua ngga ngerti kenapa elo ngga bisa lebih bersimpati terhadap kondisi dia ya?
Padahal I bet kalo elo yang ditempatkan dalam posisi yang dihadapinya sekarang ini, you'll act the same way!
Karena apa?
Karena elo berdua itu mirip!
Serius.
Masa elo masih ngga nyadar juga sih?
Dari beberapa tahun yang lalu juga gua udah nyadar, walau gua ngga pernah bilang, kalo kalian berdua sudah bergerak melalui arah yang sama dengan pendahulu kalian, the road that I hope so much I won't be taken at all cost!
Soo.. sadly to say, I'm not that surprise when things get real ugly like this now.
Kalian mengatasinya dengan cara yang salah.
Tentu aja tentu ajaa..
Gua ngga bisa bilang cara gua adalah yang paling benar, ahahaha.. karena cara gua juga belon terbukti "manjur"-nya :p
But at least I know about my own fear, I know about my own tendency.. and I know history will repeat itself if I don't do anything to stop that from happening!
We carry on the same wounds.
Not totally the same for we interpret things differently but basically I know that we're hurt, even we want to admit that or not.
Huahahaha.. keasyikan main game jadi lupa ngelanjutin ngetik di sini dhee :p
Hmm..
Tapi ini bikin gua makin menyadari bahwa berempati terhadap orang lain itu emang luar biasa susah yaa boo!!
Karena sometimes kita yang udah pernah mengalami hal yang sama aja susah untuk mengerti "penderitaan" orang lain, gimana yang belon pernah "memakai sepatu" yang "sama" yaa?
Hmm..
Which leads me back to one thing..
One important thing which becomes more urgent from time to time..
Bahwa..
Penting untuk bisa ngerasa bahwa Tuhan itu selalu mau mendengarkan segala keluh kesah kita..
Penting untuk bisa tahu bahwa Dia peduli akan semua yang terjadi dalam hidup kita.
Penting untuk tahu bahwa Dia selalu ada kapanpun kita memerlukanNya.
Yaa.. penting untuk bisa merasakan dan mengingat semuanya itu, terutama when we're so very down and we feel like there's no one to talk to, there's no one who at least try to understand us without busily giving us advices and judgement..
Build personal relationship with Him.
Start now, before it's too late.
Karena kita ngga akan pernah tau kapan badai akan menghantam kehidupan kita yang dapat membuat kita kehilangan pegangan.
Jangan sampai lenyap tersapu ombak and mengikuti bisikan ngga jelas untuk "mengakhiri" semua penderitaan ini.
And sekarang gua mo back to game aahh, huahahaha :p
See yaa..
Topic ended : 19 Januari 2010 (2:47 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment