Gambar diambil dari :
http://www.eaas.co.uk/images/atmospheric_optics/rainbow.jpg
Topic starter : Sabtu, 2 Januari 2010 (8:41 am)
Postingan kali ini sebenernya udah dibikin dari tahun laluu (eehh.. maksudnya tahun 2008 dinks, huehehehe, berasanya masih tahun 2009 aja :p) tapi belon diposting2, ditambah lagee file-nya ada di kompie lama yang terakhir dibuka kompie-nya kaga mo nyala, huhuhu, terpaksa ngetik ulang dhe :'(
Tahun 2008 itu gua masih "hobi" nyiram2 tanaman and terkadang pas lagi nyiram2 githuu suka terlintas pikiran2, ahahaha.. tenang2 bukan yang nyerempet2 masalah hukum kok :p
Suatu kali pas lagi nyiram, tiba2 gua kepikiran gini, "Kalo elo ngga bisa menemukannya di manapun, maka you're the one who have to make it happen!"
*kenapa ya kalo nulisnya in English berasa lebih keren tuh kalimat, wakakakakakak :p*
Hal itu terpikirkan ketika suatu hari di saat matahari dengan sinarnya yang keemasan mulai menyingsing dan pancarannya menerang seluruh penjuru taman yang membuat rumput dan tanaman yang telah terkena air tampak berkilauan tertimpa sinarnya.
Pagi itu gua juga melihat pelangi, bukan pelangi yang ada di langit sana yang umumnya baru terlihat setelah hujan, tetapi pelangi buatan. Gampang lho bikinnya, cuman perlu sinar matahari ama selang air aja, huehehe.. eehh tentunya ngga cuman selang tapi ya harus ada airnya, ahahaha..
Kalo ngga salah sih arahkan semprotan air membelakangi matahari maka nanti kalian akan melihat pantulan sinar menyerupai pelangi, quite nice and beautiful walau tentunya jarak pandangnya lebih terbatas dibanding pelangi betulan yang membentang dengan megahnya di kanvas raksasa bernama langit :p
Melihat pelangi "buatan" itu ntah kenapa gua jadi tercenung and mencoba mengingat2 apa sih arti pelangi itu sendiri.
Kalian pasti pernah mendengar dhe soal perburuan pelangi yang mana di ujung pelangi itu dipercaya ada pot berisi emas dan harta karun lainnya, ntah hanya sekedar dongeng atau benar adanya.
Pastinyaa.. pelangi itu seringkali hanya muncul sekejap dan gua yakin andai elo beneran niat nguber ujung pelangi itu sekalipun, sebelon elo sampai ke ujungnya, sang pelangi telah menghilang.
Pelangi adalah simbol harapan, mungkin itu pula sebabnya banyak orang yang rela mengejarnya hingga ke ujung dunia sekalipun *lebayy* karena terkadang untuk berharap sekalipun itu butuh ekstra usaha, sometimes it's not as simple as membalikkan telapak tangan, terlebih bagi mereka yang telah mengalami kekecewaan beruntun, untuk kembali berharap terasa sulit bangets.
Namun ntah kenapa, ketika melihat pelangi, yang terpikirkan oleh gua justru adalah kebahagiaan. Somehow gua ngerasa keduanya berkaitan.
Pelangi.. suatu fenomena alam yang walau bisa kita lihat namun ngga bisa kita pegang or rasakan.
Sementara kebahagiaan?
Lebih abstrak lagi karena ngga bisa kita lihat wujudnya namun bisa kita rasakan dalam hati.
Mengejar kebahagiaan mungkin sama dengan mengejar pelangi, bisa jadi merupakan pengejaran yang sia2 karena bila kita terus mengejar sesuatu yang berada di luar jangkauan kita, sampai kapanpun mungkin kita ngga akan pernah mendapatkannya.
Pelangi hanya bisa kita nikmati keindahannya dengan mata kita namun keberadaannya terasa dekat, ketika kita mengulurkan tangan untuk menggapainya, untuk sekedar menyentuh dan menggenggamnya, tangan kita ngga akan pernah cukup panjang untuk dapat meraihnya dan kita hanya akan mendapatkan kekosongan.
Apakah demikian juga dengan kebahagiaan? Apakah yang kebahagiaan itu hanyalah sebuah ilusi?
Hmm.. bisa iya and bisa juga ngga.
Kalo kita terus mencarinya di luaran sana, ketika kita selalu menganggap orang lain sebagai pemberi kebahagiaan dalam diri kita ataupun ketika kita menjadikan kepemilikan terhadap benda dan status sosial sebagai mata air yang mengalirkan kebahagiaan, maka jawabannya adalah 'iya'.. kebahagiaan mungkin hanya sebuah ilusi karena semuanya itu hanya memberikan sesuatu yang bersifat semu dan mudah hilang secepat kita mendapatkannya.
Mungkin sama halnya seperti pelangi, kebahagiaan bukanlah sesuatu untuk dikejar. Sama seperti pelangi, kebahagiaan hanyalah sesuatu yang perlu kita resapi keberadaannya dalam hati kita.
Kita mungkin tidak akan bisa menggenggam pelangi, kebahagiaan mungkin akan selalu lepas dari jangkauan tangan namun keindahan keduanya dapat tetap kita simpan dalam hati, sesuatu untuk dinikmati dan bisa kita akses kapanpun kita inginkan karena dirinya telah tersimpan di dalam hati kita.
Di saat diri kita diliputi perasaan penuh kehangatan dan kedamaian, saat inilah kebahagiaan bukan lagi sebuah ilusi namun sesuatu yang nyata, walaupun kita tetap ngga bisa melihat wujudnya namun those feelings are real and they are our own and no one can take them away as long as we don't allow them to!
So.. is it worthless to chase happiness?
I can't say that it is, I can't say that it's not.. it's your call to decide on your own..
Karena harusnya diri kitalah yang lebih tau apa yang bisa membuat kita bahagia.
Terkadang untuk beberapa orang, "pengejaran"-nya itu sendirilah yang mendatangkan kebahagiaan, dan bukan apa yang dia dapatkan di sekitar ataupun hasil akhirnya.
Sementara untuk yang lainnya, yang mendatangkan kebahagiaan mungkin apa yang dia temui selama proses "pengejaran"-nya, bukan hasilnya dan bukan pengejarannya itu sendiri.
And sebenernyaa..
Gua kok jadi bingung yaa apa sih yang gua omongin di atas, wakakakakak :p
But in a way, it becomes clearer to me what's "important" for me, hal2 apa yang gua tau bisa membuat gua bahagia (oohh.. at least I assume those can make me happy but I can never be sure about the result sampai gua menjalankannya khan karena sometimes hasil belon tentu sesuai dengan apa yang gua harapkan, bukan? Ahahahaha :p).
Soo.. pelangii.. gua akan tetap mengharapkan kehadiranmu di langit sanaa..
But even when I cannot see you, I can still be happy with versi buatanmu yang bisa gua liat kapan aja asalkan ada matahari and air, huahahahaha :D
Have rainbow-kind of day ;)
Topic ended : 2 Januari 2010 (9:26 am)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment