Gambar diambil dari :
http://fc04.deviantart.net/fs14/f/2006/356/8/3/Untitled_by_Princess_of_Shadows.jpg
Topic starter : Sabtu, 23 Januari 2010 (6:40 pm)
Shadows. Bayangan.
Apa yang terbersit di benak elo kalo denger kata yang satu itu?
Kalo yang orang sering bilang sih kebanyakan menyoal living under one's shadow.
Biasanya berkaitan dengan orang terdekat yang mana saking orang terdekat kita itu lebih *cling* segala2nya dibanding kita, seringkali kita tuh serasa hidup di bawah "bayangan" mereka.
Biasanya sih kalo hidup di bawah "bayangan" orang lain tuh otomatis kita jadi invisible alias ngga terlihat :p
Ngga percaya?
Coba dhe taruh benda di dalam jangkauan bayangan, biasanya benda tersebut lebih sulit terlihat dibanding bila ditaruh di tempat yang terekspos oleh cahaya.
Well.. sehubungan dengan bayangan ini ada satu kalimat menarik yang diucapkan oleh Ibu Mayuko pas lagi pertunjukan "Dua Puteri" yang mana orang2 di balik panggung pada asyik bergunjing mengenai Maya yang sedang berperan sebagai Puteri Aldis dan Ayumi yang berperan sebagai Puteri Origeld.
Mereka bilang : Wahh.. kalo gini mah cahaya ketutup ama bayangan!
And dengan berteka teki Bu Mayuko bilang : segelap2nya bayangan, kalo ngga ada cahaya maka ngga akan ada bayangan.
Ntah kenapaa.. kata2 itu berkesan bangets buat gua, huahahaha.. and dipikir2 ya emang ada benernya juga.
Bayangan hanya dapat "tercipta" and terbentuk ketika ada cahaya yang meneranginya.
Di tempat gelap ya ngga bakal ada bayangan, atau lebih tepatnya kita ngga bisa ngeliat bayangan, ahahaha.. soal ada atau ngga-nya khan kadang kalo kita ngga bisa ngeliat maka seringkali kita menganggapnya ngga ada toh?
*padahal khan belon tentu juga tuh bayangan ngga ada di sana, iya ngga sih? :p*
Gua lupa dhe antara "City of Angels" atau "Ally McBeal" pernah bilang (gua lebih condong ke "City of Angels" tapi ngga yakin juga sih :p) : the truth is out there, whether we see it or not.
Eehh.. kayanya ada yang salah dhe, ahahaha.. apa mustinya : something is true, whether we believe it or not.
Atauu.. yaa seperti itulah, ahahaha..
*kaga nyambung :p*
Tapi hari ini berhubung pembicaraan di inbox WT tentang cerpen lagi menyinggung tentang ciri "khas" tiap penulis, ntah kenapa gua memaknai kalimat Bu Mayuko itu secara berbeda.
Yang mengingatkan gua akan salah satu quote yang ada dalam buku mini kumpulan quote yang pernah gua bikin years back then, quote dari Judy Garland yang berbunyi seperti ini :
"Always be a first rate version of yourself instead of a second rate version of someone else"
Tidakkah quote itu berhubungan dengan apa yang dibilang ama Bu Mayuko?
*sebenernya rada ngga nyambung sih, ahahaha.. tapi gua punya prinsip, segala sesuatu itu bisa disambungin asalkan kita mo nyambung2innya, hihihi :p*
"Segelap2nya bayangan, ngga akan ada bayangan kalo ngga ada cahaya!"
Sepinter2nya orang meniru karya elo, kalo ngga ada yang bisa ditiru maka si peniru itu akan ngga bisa berkutik, ahahahaha ;p
Ada orang yang pinter meniru.
Saking pinternya malah kadang hasil tiruannya itu terlihat lebih bagus daripada karya aslinya.
Tapii.. ada satu kelemahan dari si peniru ini.
Dia ngga punya gaya original, dia ngga bisa menciptakan sesuatu dari yang ngga ada menjadi ada.
Itu yang membedakan si peniru ama original artist :p
Yang membawa gua pada adegan lainnya di "Topeng Kaca" (see, this is such an inspiring comic githu lhoo.. I learn much things from this one, including about soulmate, wakakakakak :D).
Masih inget ngga sih ketika si Maya dibuntutin ama asisten geek yang ternyataa menjatuhkannya lalu merebut peran Maya dalam "Kemilau Langit"?
She thinks she's better than Maya hanya karena dia udah mengadopsi semua kebiasaan Maya and melihatnya berakting.
Dia meniru semua yang biasa Maya lakukan.
Tapi satu yang dia lupa (duhh.. gua lupa nama elo siapa, maap yaa ;p)..
She's NOT Maya!
She may copy Maya all her like but still.. dia bukan Maya!
Karena Maya memberikan sentuhan pribadi dalam setiap akting yang dilakoninya, Maya bener2 menjiwai setiap perannya.
Itu yang ngga dimiliki oleh sang peniru.
So I guess.. we all have our own personal touch in each thing that we do, and personal touch-nya itu sendirilah yang membedakan antara karya kita dengan karya orang lain.
Sama hal-nya seperti ketika gua menggambar.
Gua itu paling ngga bisa ngegambar benda yang berwujud, yang berbentuk orang or gimana dhe githu, I'm suck at that kind of drawings.
Tapi kalo ada contohnya, kadang gua bisa gambar juga, huehehehe..
Sesuka2nya gua akan karya gua ketika meniru ituu.. ada kepuasan yang ngga tercapai, ahahaha..
Beda sama gambar gua seperti yang menghias huruf2 ituu.. at least it's my own creations.. my own ideas.. dari sesuatu yang ngga ada menjadi ada tanpa mengkopi hasil karya orang lain, hihihi :p
So?
Living under the shadow itu kadang2 enak juga sih karena ademm.. ngga silau kena matahari.
But sometimes ngga ada salahnya keluar dari naungan bayangan untuk mengekspos diri di bawah sinar mentari and membentuk bayangan kita sendiri ;)
Yaa.. githu aja dhee..
Sebenernya topik ini bikin gua nge-blank, wakakakakak :p
Topic ended : 23 Januari 2010 (7:32 pm)
-Indah-
the soul traveller
Shadows. Bayangan.
Apa yang terbersit di benak elo kalo denger kata yang satu itu?
Kalo yang orang sering bilang sih kebanyakan menyoal living under one's shadow.
Biasanya berkaitan dengan orang terdekat yang mana saking orang terdekat kita itu lebih *cling* segala2nya dibanding kita, seringkali kita tuh serasa hidup di bawah "bayangan" mereka.
Biasanya sih kalo hidup di bawah "bayangan" orang lain tuh otomatis kita jadi invisible alias ngga terlihat :p
Ngga percaya?
Coba dhe taruh benda di dalam jangkauan bayangan, biasanya benda tersebut lebih sulit terlihat dibanding bila ditaruh di tempat yang terekspos oleh cahaya.
Well.. sehubungan dengan bayangan ini ada satu kalimat menarik yang diucapkan oleh Ibu Mayuko pas lagi pertunjukan "Dua Puteri" yang mana orang2 di balik panggung pada asyik bergunjing mengenai Maya yang sedang berperan sebagai Puteri Aldis dan Ayumi yang berperan sebagai Puteri Origeld.
Mereka bilang : Wahh.. kalo gini mah cahaya ketutup ama bayangan!
And dengan berteka teki Bu Mayuko bilang : segelap2nya bayangan, kalo ngga ada cahaya maka ngga akan ada bayangan.
Ntah kenapaa.. kata2 itu berkesan bangets buat gua, huahahaha.. and dipikir2 ya emang ada benernya juga.
Bayangan hanya dapat "tercipta" and terbentuk ketika ada cahaya yang meneranginya.
Di tempat gelap ya ngga bakal ada bayangan, atau lebih tepatnya kita ngga bisa ngeliat bayangan, ahahaha.. soal ada atau ngga-nya khan kadang kalo kita ngga bisa ngeliat maka seringkali kita menganggapnya ngga ada toh?
*padahal khan belon tentu juga tuh bayangan ngga ada di sana, iya ngga sih? :p*
Gua lupa dhe antara "City of Angels" atau "Ally McBeal" pernah bilang (gua lebih condong ke "City of Angels" tapi ngga yakin juga sih :p) : the truth is out there, whether we see it or not.
Eehh.. kayanya ada yang salah dhe, ahahaha.. apa mustinya : something is true, whether we believe it or not.
Atauu.. yaa seperti itulah, ahahaha..
*kaga nyambung :p*
Tapi hari ini berhubung pembicaraan di inbox WT tentang cerpen lagi menyinggung tentang ciri "khas" tiap penulis, ntah kenapa gua memaknai kalimat Bu Mayuko itu secara berbeda.
Yang mengingatkan gua akan salah satu quote yang ada dalam buku mini kumpulan quote yang pernah gua bikin years back then, quote dari Judy Garland yang berbunyi seperti ini :
"Always be a first rate version of yourself instead of a second rate version of someone else"
Tidakkah quote itu berhubungan dengan apa yang dibilang ama Bu Mayuko?
*sebenernya rada ngga nyambung sih, ahahaha.. tapi gua punya prinsip, segala sesuatu itu bisa disambungin asalkan kita mo nyambung2innya, hihihi :p*
"Segelap2nya bayangan, ngga akan ada bayangan kalo ngga ada cahaya!"
Sepinter2nya orang meniru karya elo, kalo ngga ada yang bisa ditiru maka si peniru itu akan ngga bisa berkutik, ahahahaha ;p
Ada orang yang pinter meniru.
Saking pinternya malah kadang hasil tiruannya itu terlihat lebih bagus daripada karya aslinya.
Tapii.. ada satu kelemahan dari si peniru ini.
Dia ngga punya gaya original, dia ngga bisa menciptakan sesuatu dari yang ngga ada menjadi ada.
Itu yang membedakan si peniru ama original artist :p
Yang membawa gua pada adegan lainnya di "Topeng Kaca" (see, this is such an inspiring comic githu lhoo.. I learn much things from this one, including about soulmate, wakakakakak :D).
Masih inget ngga sih ketika si Maya dibuntutin ama asisten geek yang ternyataa menjatuhkannya lalu merebut peran Maya dalam "Kemilau Langit"?
She thinks she's better than Maya hanya karena dia udah mengadopsi semua kebiasaan Maya and melihatnya berakting.
Dia meniru semua yang biasa Maya lakukan.
Tapi satu yang dia lupa (duhh.. gua lupa nama elo siapa, maap yaa ;p)..
She's NOT Maya!
She may copy Maya all her like but still.. dia bukan Maya!
Karena Maya memberikan sentuhan pribadi dalam setiap akting yang dilakoninya, Maya bener2 menjiwai setiap perannya.
Itu yang ngga dimiliki oleh sang peniru.
So I guess.. we all have our own personal touch in each thing that we do, and personal touch-nya itu sendirilah yang membedakan antara karya kita dengan karya orang lain.
Sama hal-nya seperti ketika gua menggambar.
Gua itu paling ngga bisa ngegambar benda yang berwujud, yang berbentuk orang or gimana dhe githu, I'm suck at that kind of drawings.
Tapi kalo ada contohnya, kadang gua bisa gambar juga, huehehehe..
Sesuka2nya gua akan karya gua ketika meniru ituu.. ada kepuasan yang ngga tercapai, ahahaha..
Beda sama gambar gua seperti yang menghias huruf2 ituu.. at least it's my own creations.. my own ideas.. dari sesuatu yang ngga ada menjadi ada tanpa mengkopi hasil karya orang lain, hihihi :p
So?
Living under the shadow itu kadang2 enak juga sih karena ademm.. ngga silau kena matahari.
But sometimes ngga ada salahnya keluar dari naungan bayangan untuk mengekspos diri di bawah sinar mentari and membentuk bayangan kita sendiri ;)
Yaa.. githu aja dhee..
Sebenernya topik ini bikin gua nge-blank, wakakakakak :p
Topic ended : 23 Januari 2010 (7:32 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment