Gambar diambil dari :
http://veryveryfun.com/pics/Urban-Camouflage/Urban-Camouflage-10.jpg
Topic starter : Jumat, 15 Januari 2010 (8:08 pm)
Mungkin emang bener yaa sometimes we've been guided to "see" things, cuman seringkali kita ngga nyadar and karena terkadang pesannya itu "terselubung" so kita juga missed knowing the "message".
Hari ini ntah kenapa, out of nowhere, salah satu temen FB gua menyapa di wall, huehehehe..
Padahal kadang cuman bales2an komen di status githu, tapi belakangan udah jarang sih soalnya beberapa waktu terakhir gua itu lebih sibuk ngegame ama sesekali komen2 di status2nya temen2 FB gua kalo sempet, kalo inget and kalo lagi mood pastinya :p
And dari hasil beberapa kali sahut2an di wall, gua "tergerak" buat baca notes2nya dia yang kebanyakan isinya jokes2 githu.
Di antara notes2 jokes itu satu or dua notes ada nyempil yang non jokes yang isinya kadang bikin "merenung".
Ada satu notes yang ngena di gua malam ini.
Gua akan nyeritain singkat, karena ngga terlalu apal juga and terlalu males buat nyari lagi tuh notes di antara tumpukan2 notes-nya si Yen itu, ahahaha :p
Jadi kurang lebih ceritanya gini..
Ada 2 malaikat dalam penyamaran yang sedang bertandang ke bumi.
Para malaikat yang kelelahan memutuskan untuk menumpang di rumah seorang saudagar kaya. Sang saudagar menatap mereka penuh rasa curiga dan hanya membolehkan para malaikat untuk menginap di basement-nya yang kotor.
Keesokan paginya kedua malaikat tersebut mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanan mereka. Malam pun tiba and malaikat2 tersebut kali ini singgah di rumah seorang petani miskin untuk minta ijin menginap.
Sang petani tidak keberatan dengan tamu dadakan yang asing baginya. Ia bahkan mempersilahkan mereka tidur di kamar tidurnya sementara ia dan sang istri tidur di ruang tamu.
Pagi pun datang menjelang dan kedua malaikat pun pamit setelah mengucapkan terima kasih.
Baru beranjak belum jauh dari rumah sang petani, terdengar lolongan tangisan sang petani dan istrinya meratapi sapi mereka yang ditemukan dalam keadaan meninggal.
Salah satu malaikat itu berucap marah pada malaikat lainnya, "Kamu ini gimana sih?! Kenapa kamu biarkan satu2nya sapi yang petani itu miliki mati! Padahal mereka telah berbaik hati membiarkan kita menginap di kamar tidurnya! Kenapa ngga sapi sang saudagar kaya itu saja yang pelit itu, dia khan punya banyak sapi, kehilangan satu tentunya ngga akan bikin dia menderita!"
Malaikat temannya itu hanya tersenyum sambil berujar, "Terkadang apa yang dilihat mata itu ngga seperti kejadian yang sebenarnya."
Lalu sang malaikat bercerita bahwa ketika mereka menginap di basement sang saudagar kaya, ia menemukan harta karun di balik tembok yang retak di basement, karena kesal ama perlakuan sang saudagar kepada mereka, maka sang malaikat menutup tembok tersebut rapat2 supaya sang saudagar ngga akan menemukan harta karun tersebut.
Sementara mengenai kisah sang petani, sang malaikat berucap bahwa semalam ia melihat malaikat maut yang berniat menjemput istri sang petani. Setelah melakukan tawar menawar akhirnya sang maut setuju menukar nyawa sang istri dan menggantinya dengan sapi.
Kurang lebih githu dhe ceritanya.
And kalo kalian malah bertanya2, emangnya malaikat maut bisa diajak tawar menawar, well.. itu berarti kalian missed the "lesson", wakakakakak :p
Notes-nya temen gua itu bikin gua tercenung, rasanya ini bukan pertama kalinya gua baca cerita ini karena jamannya dulu sering dapat kiriman forward e-mail dari temen2 gua sebelon akhirnya belakangan langsung gua buang2in karena keasyikan di FB, gua juga pernah baca nih cerita.
But seiring waktuu.. maka lupalah akan nih cerita yang memiliki "pesan" yang bagus, kalo menurut gua.
Seberapa sering sih kita terpaku akan hal yang kita hadapi.
Kita hanya fokus ama apa yang ada di depan mata kita.
Padahal mungkin bangets apa yang kita alami sekarang ini, terutama hal2 yang menyakitkan, menyedihkan, dan yang ngga enak2 dhe (kalo hal2 yang menyenangkan sih biasanya jaraaaaaanggg bangets membuat kita bertanya2 apa maksud di balik semuanya itu khan? :p) adalah bagian dari sebuah rencana besar yang ngga bisa kita liat sekarang, pada saat ini dan pada detik kita mengalaminya.
Mungkin dampak dari kejadian "menyakitkan" yang kita alami sekarang ini baru kita rasakan nanti, some time in the future.
Satu yang seringkali kita lupa.
Rancangan Tuhan itu sempurna and indah pada waktuNya.
Ya, waktu-Nya, bukan waktu kita.
Kalo sekarang masih belon terasa "indah"-nya ya mungkin berarti kita belum sampai pada waktuNya, ahahaha..
And pandangan mata kita itu amat terbatas sementara Tuhan mengetahui kisah hidup kita dari awal hingga akhir, sementara kita hanya tau yang telah dan sedang terjadi sedangkan yang akan terjadi itu merupakan bagian dari misteri kehidupan karena kita ngga akan pernah tau sampai saatnya tiba.
Yang membawa gua pada satu forward-an lainnya yang udah pernah gua singgung dhe, ntah di notes yang mana, maklum gua khan kalo ngetik itu kadang suka ngalor ngidul ke sana sini ngga nyambung jadi rada susah juga buat langsung memberikan acuan notes mana, ahahaha..
So daripada wasting time buat ngubek2 koleksi postingan, rasanya lebih cepet kalo gua ketik lagi aja dhe, hihihi..
Ini yang "sulaman" itu lhoo..
Seringkali dalam memandang kehidupan itu kita seperti sang anak yang melihat sulaman ibunya dari arah bawah yang mana kita hanya akan menemukan gumpalan benang kusut beraneka warna yang ngga membentuk gambar apapun.
Hanya ketika sang anak dipangku ibunya untuk melihat sulaman sang ibu dari arah atas, barulah sang anak bisa melihat keindahan hasil sulaman sang ibu.
Yaa.. begitu juga dengan kehidupan kita, bukan?
Tuhan sedang menyulam kehidupan kita, Dia melihatnya dari atas, Dia mengetahui dengan pasti dengan benang apa dan di tempat mana Dia akan menisikkan jarum dengan benangnya itu untuk mendapatkan hasil yang terindah.
Sementara kita yang lebih sering melihat dari bawah hanya mampu melihat keruwetannya aja.
Satu yang harus selalu kita pegang adalah : Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.
Seringkali kita mungkin ngga mengerti jalan yang dipilihNya untuk kita lalui.
Tapi yang perlu selalu kita ingat adalah semua yang terjadi adalah demi kebaikan kita.
Like it or not, somethings are just beyond our control.
Soo.. daripada waste energy to "curse" it.. mending belajar mensyukuri apa yang telah terjadi aja kali yaa?
Toh sometimes.. apa yang kita pikir "buruk" itu bisa jadi justru adalah blessings in disguise, iya ngga sih? ;)
Met menyambut akhir pekan, yeaahh!!
Topic ended : 15 Januari 2010 (9:00 pm)
-Indah-
the soul traveller
Mungkin emang bener yaa sometimes we've been guided to "see" things, cuman seringkali kita ngga nyadar and karena terkadang pesannya itu "terselubung" so kita juga missed knowing the "message".
Hari ini ntah kenapa, out of nowhere, salah satu temen FB gua menyapa di wall, huehehehe..
Padahal kadang cuman bales2an komen di status githu, tapi belakangan udah jarang sih soalnya beberapa waktu terakhir gua itu lebih sibuk ngegame ama sesekali komen2 di status2nya temen2 FB gua kalo sempet, kalo inget and kalo lagi mood pastinya :p
And dari hasil beberapa kali sahut2an di wall, gua "tergerak" buat baca notes2nya dia yang kebanyakan isinya jokes2 githu.
Di antara notes2 jokes itu satu or dua notes ada nyempil yang non jokes yang isinya kadang bikin "merenung".
Ada satu notes yang ngena di gua malam ini.
Gua akan nyeritain singkat, karena ngga terlalu apal juga and terlalu males buat nyari lagi tuh notes di antara tumpukan2 notes-nya si Yen itu, ahahaha :p
Jadi kurang lebih ceritanya gini..
Ada 2 malaikat dalam penyamaran yang sedang bertandang ke bumi.
Para malaikat yang kelelahan memutuskan untuk menumpang di rumah seorang saudagar kaya. Sang saudagar menatap mereka penuh rasa curiga dan hanya membolehkan para malaikat untuk menginap di basement-nya yang kotor.
Keesokan paginya kedua malaikat tersebut mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanan mereka. Malam pun tiba and malaikat2 tersebut kali ini singgah di rumah seorang petani miskin untuk minta ijin menginap.
Sang petani tidak keberatan dengan tamu dadakan yang asing baginya. Ia bahkan mempersilahkan mereka tidur di kamar tidurnya sementara ia dan sang istri tidur di ruang tamu.
Pagi pun datang menjelang dan kedua malaikat pun pamit setelah mengucapkan terima kasih.
Baru beranjak belum jauh dari rumah sang petani, terdengar lolongan tangisan sang petani dan istrinya meratapi sapi mereka yang ditemukan dalam keadaan meninggal.
Salah satu malaikat itu berucap marah pada malaikat lainnya, "Kamu ini gimana sih?! Kenapa kamu biarkan satu2nya sapi yang petani itu miliki mati! Padahal mereka telah berbaik hati membiarkan kita menginap di kamar tidurnya! Kenapa ngga sapi sang saudagar kaya itu saja yang pelit itu, dia khan punya banyak sapi, kehilangan satu tentunya ngga akan bikin dia menderita!"
Malaikat temannya itu hanya tersenyum sambil berujar, "Terkadang apa yang dilihat mata itu ngga seperti kejadian yang sebenarnya."
Lalu sang malaikat bercerita bahwa ketika mereka menginap di basement sang saudagar kaya, ia menemukan harta karun di balik tembok yang retak di basement, karena kesal ama perlakuan sang saudagar kepada mereka, maka sang malaikat menutup tembok tersebut rapat2 supaya sang saudagar ngga akan menemukan harta karun tersebut.
Sementara mengenai kisah sang petani, sang malaikat berucap bahwa semalam ia melihat malaikat maut yang berniat menjemput istri sang petani. Setelah melakukan tawar menawar akhirnya sang maut setuju menukar nyawa sang istri dan menggantinya dengan sapi.
Kurang lebih githu dhe ceritanya.
And kalo kalian malah bertanya2, emangnya malaikat maut bisa diajak tawar menawar, well.. itu berarti kalian missed the "lesson", wakakakakak :p
Notes-nya temen gua itu bikin gua tercenung, rasanya ini bukan pertama kalinya gua baca cerita ini karena jamannya dulu sering dapat kiriman forward e-mail dari temen2 gua sebelon akhirnya belakangan langsung gua buang2in karena keasyikan di FB, gua juga pernah baca nih cerita.
But seiring waktuu.. maka lupalah akan nih cerita yang memiliki "pesan" yang bagus, kalo menurut gua.
Seberapa sering sih kita terpaku akan hal yang kita hadapi.
Kita hanya fokus ama apa yang ada di depan mata kita.
Padahal mungkin bangets apa yang kita alami sekarang ini, terutama hal2 yang menyakitkan, menyedihkan, dan yang ngga enak2 dhe (kalo hal2 yang menyenangkan sih biasanya jaraaaaaanggg bangets membuat kita bertanya2 apa maksud di balik semuanya itu khan? :p) adalah bagian dari sebuah rencana besar yang ngga bisa kita liat sekarang, pada saat ini dan pada detik kita mengalaminya.
Mungkin dampak dari kejadian "menyakitkan" yang kita alami sekarang ini baru kita rasakan nanti, some time in the future.
Satu yang seringkali kita lupa.
Rancangan Tuhan itu sempurna and indah pada waktuNya.
Ya, waktu-Nya, bukan waktu kita.
Kalo sekarang masih belon terasa "indah"-nya ya mungkin berarti kita belum sampai pada waktuNya, ahahaha..
And pandangan mata kita itu amat terbatas sementara Tuhan mengetahui kisah hidup kita dari awal hingga akhir, sementara kita hanya tau yang telah dan sedang terjadi sedangkan yang akan terjadi itu merupakan bagian dari misteri kehidupan karena kita ngga akan pernah tau sampai saatnya tiba.
Yang membawa gua pada satu forward-an lainnya yang udah pernah gua singgung dhe, ntah di notes yang mana, maklum gua khan kalo ngetik itu kadang suka ngalor ngidul ke sana sini ngga nyambung jadi rada susah juga buat langsung memberikan acuan notes mana, ahahaha..
So daripada wasting time buat ngubek2 koleksi postingan, rasanya lebih cepet kalo gua ketik lagi aja dhe, hihihi..
Ini yang "sulaman" itu lhoo..
Seringkali dalam memandang kehidupan itu kita seperti sang anak yang melihat sulaman ibunya dari arah bawah yang mana kita hanya akan menemukan gumpalan benang kusut beraneka warna yang ngga membentuk gambar apapun.
Hanya ketika sang anak dipangku ibunya untuk melihat sulaman sang ibu dari arah atas, barulah sang anak bisa melihat keindahan hasil sulaman sang ibu.
Yaa.. begitu juga dengan kehidupan kita, bukan?
Tuhan sedang menyulam kehidupan kita, Dia melihatnya dari atas, Dia mengetahui dengan pasti dengan benang apa dan di tempat mana Dia akan menisikkan jarum dengan benangnya itu untuk mendapatkan hasil yang terindah.
Sementara kita yang lebih sering melihat dari bawah hanya mampu melihat keruwetannya aja.
Satu yang harus selalu kita pegang adalah : Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.
Seringkali kita mungkin ngga mengerti jalan yang dipilihNya untuk kita lalui.
Tapi yang perlu selalu kita ingat adalah semua yang terjadi adalah demi kebaikan kita.
Like it or not, somethings are just beyond our control.
Soo.. daripada waste energy to "curse" it.. mending belajar mensyukuri apa yang telah terjadi aja kali yaa?
Toh sometimes.. apa yang kita pikir "buruk" itu bisa jadi justru adalah blessings in disguise, iya ngga sih? ;)
Met menyambut akhir pekan, yeaahh!!
Topic ended : 15 Januari 2010 (9:00 pm)
-Indah-
the soul traveller
No comments:
Post a Comment